YERUSALEM (Arrahmah.com) – Aparat penjajah “Israel” menyerbu rumah seorang Syaikh dan Mufti Agung Yerusalem dan menangkapnya pada Rabu (8/5/2014) dengan dalih untuk diinterogasi, demikian Palestine News Network (PNN) melaporkan.
Syaikh Muhammad Ahmad Hussein ditangkap dari rumahnya oleh polisi “Israel” dan diinterogasi di kantor kepolisian “Israel.”
Kepolisian “Israel” menuduh bahwa Syaikh Hussain terlibat dalam kerusuhan di lingkungan Al-Haram Asy-Syarif di Al-Quds.
“Beberapa kursi dilemparkan ke sekelompok orang Yahudi di Bait Suci (Al-Haram Asy-Syarif, red),” klaim Micky Rosenfeld, juru bicara kepolisian “Israel” dilansir Al Jazeera pada Rabu (8/5).
Pada Selasa (7/5), diperkirakan 40 warga Yahudi memasuki lingkungan suci Masjid Al-Aqsha dengan dikawal oleh polisi “Israel”, berdasarkan laporan media-media lokal.
PNN melaporkan, polisi “Israel” juga menangkap Mustafa Abu Zahra, presiden Dewan Pemakaman Islam di Yerusalem.
Sementara menurut kesaksian salah seorang pekerja di Masjid Al-Aqsha, unit khusus aparat “Israel” berjaga di pintu-pintu masuk Masjid Al-Aqsha dan melarang para jamaah dan siswa Muslim dari memasuki masjid suci tersebut dan menahan beberapa kartu idntitas para jamaah.
Dia menambahkan bahwa sekelompok pemukim Yahudi itu, yang dikawal ketat polisi “Israel”, menyerbu Masjid Al-Aqsha dari gerbang Al-Magharbeh. (siraaj/arrahmah.com)