WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden Donald Trump sesumbar bahwa dia melindungi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) setelah pembunuhan brutal Jamal Khashoggi, kata buku Bob Woodward yang akan datang, menurut sebuah laporan terbaru.
Trump membual bahwa dia melindungi putra mahkota Saudi dari konsekuensi di Amerika Serikat setelah pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018, outlet berita Business Insider melaporkan pada hari Kamis (10/9/2020).
“Saya telah melidunginyanya,” kata Presiden Trump terkait protes AS tentang pembunuhan Khashoggi, menurut Business Insider, mengutip dari salinan buku Woodward.
“Saya telah membuat Kongres melepaskannya (dari berbagai tuduhan). Saya telah membuat mereka berhenti,” kata Trump.
Seorang kolumnis opini untuk surat kabar Washington Post yang tinggal di AS, Khashoggi telah melakukan perjalanan ke konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan izin pernikahannya yang akan datang dengan tunangannya Hatice Cengiz. Dia berusia 59 tahun pada saat pembunuhannya di dalam konsulat.
https://twitter.com/jchaltiwanger/status/1304102673491390465?ref_src=twsrc%5Etfw
Presiden mengatakan kepada Woodward bahwa dia tidak percaya MBS telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, meskipun AS dan badan intelijen asing lainnya dilaporkan menyimpulkan bahwa MBS mengarahkan pembunuhan tersebut.
Setelah kematian Khashoggi memicu kemarahan di antara legislator AS dari kedua belah pihak, Trump melewati Kongres untuk menjual sekitar $ 8 miliar peluru kendali presisi dan senjata berteknologi tinggi lainnya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Trump memveto tiga resolusi yang disahkan oleh Kongres yang menegurnya atas penjualan tersebut dan memblokir resolusi Undang-Undang Kekuatan Perang untuk mengakhiri dukungan militer AS untuk perang yang dipimpin UEA dan Saudi di Yaman.
Buku Woodward yang akan datang, Rage, akan dirilis pada 15 September.
Woodward melakukan 18 wawancara dengan presiden untuk buku tersebut. Rekaman audio pernyataan Trump kepada Woodward yang dirilis pada hari Rabu (9/9) menghidupkan kembali kontroversi politik di AS tentang penanganannya terhadap pandemi virus corona.
Woodward menulis bahwa Trump meneleponnya pada 22 Januari tak lama setelah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Selama percakapan, Woodward mendesak presiden tentang pembunuhan mengerikan Khashoggi, menurut Business Insider.
Khashoggi dibunuh dan dipotong-potong oleh tim agen Saudi sementara tunangannya menunggu di luar gedung konsulat.
Seorang pekerja konsulat Saudi di Istanbul mengatakan kepada pengadilan Turki pada 3 Juli bahwa dia diminta untuk menyalakan oven kurang dari satu jam setelah Khashoggi memasuki gedung.
Zeki Demir, teknisi lokal yang bekerja untuk konsulat, memberikan bukti pada hari pertama persidangan Turki tanpa kehadiran 20 pejabat Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
“Ada lima sampai enam orang di sana … Mereka meminta saya untuk menyalakan tandoor [oven]. Ada suasana panik,” kata Demir.
Pada hari Senin (7/9), pengadilan Arab Saudi membatalkan lima hukuman mati untuk pembunuhan Khashoggi. (Althaf/arrahmah.com)