Soal :
Apakah hadits yang mengabarkan tentang kedatangan Mahdi itu shahih atau tidak? Karena salah seorang teman saya mengabarkan bahwa hal ini tidak shahih, tetapi dhaif.
Jawab :
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah.
Beberapa hadits shahih yang menunjukkan tentang munculnya Mahdi ‘alaihissalam. Beliau akan datang pada akhir zaman dan termasuk salah satu di antara tanda-tanda kimat. Di antara hadits-hadits tersebut adalah:
1) Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Akan keluar di masa akhir kehidupan ummatku Mahdi. Allah memberi air kepadanya berupa hujan, bumi pun mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, memberi harta yang banyak, ternak yang banyak, ummat pun teragungkan, di hidup selama tujuh tahun atau delapan tahun.” [(Mustadrak Al-Hakim 4/557-558).
Dia (Al-Hakim) berkata: Ini hadits shahih sanadnya, sekalipun Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Berkata Al-Albani: Ini sanad yang shahih, rijalnya tsiqat. (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 2/336)]
2) Dan dari Ali Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Mahdi dari golongan kita, ahlul bait. Allah mengislahkannya satu malam.” [Musnad Ahmad 2/58, footnote no. 645 tahqiq Ahmad Syakir dan dia berkata: sanadnya shahih; dan Sunan Ibnu Majah 2/1367. Hadits ini dishahihkan juga oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ush Shaghir 6753.]
3) Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Mahdi adalah dari golonganku, lebar keningnya, lurus rambutnya dari depan keningnya, mancung hidungnya (artinya hidungnya panjang, tapis di tengahnya cembung). Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhinya bumi dengan kejahatan dan kezhaliman. Dia akan berkuasa selama tujuh tahun.” [Sunan Abu Dawud, kitab Al-Mahdi 11/375 footnote 4265, Mustadrak Al-Hakim 4/557,
dan dia berkata: Ini adalah hadits shahih berdasarkan syarat muslim, tapi Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkan hadits ini. Hadits ini terdapat pula di Shahih Al-Jami’ 6736]
4) Dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:
“Mahdi dari keluargaku (artinya dari nasabku dan ahlu baitku) dari turunan Fatimah.” [Sunan Abu Daud 11/373 dan Sunan Ibnu Majah 2/1368. Berkata Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: “Shahih” 6734]
5) Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:
“Isa bin Maryam akan turun, lalu berkata amir mereka, yaitu Mahdi: ‘Mari shalatlah bersama-sama kami’. Lalu dia (Isa) menjawab: ‘Tidak, karena sebagian kalian menjadi amir bagi sebagian yang lain sebagai kemuliaan dari Allah untuk ummat ini’.” Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim dengan lafazh: “Maka turunlah Isa bin Maryam ‘Alaihi Salam, lalu berkatalah amir mereka (muslimin): ‘Marilah shalat menjadi imam kami,’ Dia menjawab: ‘Tidak, karena sebagian kalian menjadi imam bagi sebagian yang lain sebagai kemuliaan dari Allah untuk ummat ini.” (HR. Muslim 225)
6) Dan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, dia berkata: Telah berkata Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
“Di antara kita ada orang yang Isa bin Maryam shalat di belakangnya” [HR. Abu Nu’aim dalam berita tentang Mahdi, dan berkata Al-Albani: “Shahih”, lihat Al-Jami’us Shaghir 8/219 footnote 5796]
7) Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau berkata:
“Tidak akan musnah atau tidak akan berakhir dunia ini sehingga ada seorang dari ahli baitku menguasai bangsa Arab. Namanya sesuai dengan namaku.” [Musnad Ahmad 5/199 footnote 3573].
Dalam riwayat lain,
“Namanya sesuai dengan namaku dan nama bapaknya sesuai dengan nama bapakku.” [Sunan Abu Daud 11/370]
Hadits-hadits tentang kemunculan Mahdi mencapai derajat mutawatir maknawi sebagaimana diterangkan oleh beberapa imam dan ulama. Berikut ini akan dinukil beberapa pendapat mereka:
1) Berkata Al-Hafizh Abul Hasan Al-Abiriy: “Kabar dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang menerangkan tentang Mahdi banyak dan mutawatir. Dia adalah dari ahli baitku dan dia akan berkuasa selama 7 tahun, dia akan memenuhi bumi dengan keadilan, dan Isa alaihissalam akan keluar dan membantunya dalam membunuh Dajjal, dan dia akan mengimami ummat ini dan Isa akan shalat di belakangnya.”
2) Muhammad Al-Barzanji berkata di dalam kitabnya Al-Isya’ah li Asyratis Sa’ah: “Bab ketiga tentang tanda besar dari tanda telah dekatnya kiamat sangat banyak. Di antaranya adalah Mahdi dan dia merupakan tanda yang pertama. Dan ketahuilah bahwa hadits-hadits yang ada tentang dia dengan berbagai jalan periwayatannya hampir tak terhitung.” Dia pun berkata: “Saya telah mengetahui bahwa hadits tentang adanya Mahdi dan akan keluarnya dia pada akhir zaman, dan termasuk dari keluarga Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dari turunan Fatimah mencapai derajat mutawatir maknawi, maka tidak alasan untuk mengingkarinya.”
3) Berkata Al-‘Allamah Muhammad As-Safarini: “Riwayat-riwayat tentang akan keluarnya Mahdi sangat banyak sampai mencapai mutawatir maknawi dan tersebar di kalangan ulama sunnah sampai dianggap menjadi bagian dari aqidah mereka.” Kemudian para ulama menyebutkan hadits-hadits dan atsar-atsar tentang akan keluarnya Mahdi dan beberapa nama sahabat yang meriwayatkannya, lalu mereka berkata: “Beberapa sahabat, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan telah meriwayatkan hal ini dengan riwayat yang bermacam-macam, dan dari tabi’in setelah mereka yang kesemuanya menunjukkkan ilmu yang pasti. Maka beriman kepada akan keluarnya Mahdi adalah wajib sebagaimana hal tersebut telah ditetapkan di kalangan ahli ilmu dan dimasukkan ke dalam aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.”
4) Berkata Al-‘Allamah Al-Mujtahid Asy-Syaukani: “Hadits-hadits tentang kemutawatiran riwayat tentang Mahdi yang ditunggu-tunggu wajib kita yakini mencapai 50 hadits. Ada yang shahih, hasan, dan dhaif dan itu adalah berita yang mutawatir tanpa diragukan, tanpa syubhat. Bahkan, juga dianggap mutawatir dalam semua istilah yang ada dalam ilmu ushul. Adapun atsar dari shahabat yang menjelaskan Mahdi sangat banyak sekali yang dihukumi marfu’ (sampai kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, pent.). Oleh karena itu tidak ada celah untuk ijtihad dalam masalah seperti ini.”
5) Berkata Al-‘Allamah Shidiq Hasan Khan: “Hadits-hadits yang ada tentang Mahdi dengan berbagai macam riwayatnya banyak sekali hingga mencapai derajat mutawatir maknawi. Hadits-hadits tersebut ada di dalam sunan dan kitab-kitab hadits yang lainnya, baik mu’jam ataupun musnad.”
6) Berkata Syaikh Muhammad bin Ja’far Al-Kitani: “Kesimpulannya, hadits-hadits yang ada tentang Mahdi yang ditunggu-tunggu adalah mutawatir. Demikian juga yang ada tentang Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam alaihissalam.” [lihat kitab Asyratus Sa’ah karya Yusuf bin Abdullah Al-Wabil hal. 195-203 (dalam edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Pustaka Mantiq Solo, hal. 197-205), ed.]
Hal lain yang harus diketahui pula adalah bahwa banyak pendusta yang memalsukan hadits-hadits tentang Mahdi alaihissalam atau dalam hal menganggap para pendusta bahwa mereka adalah Mahdi, atau anggapan bahwa Mahdi bukanlah kelompok Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti beberapa orang dajjal yang mengaku Mahdi sebagai upaya penipuan terhadap manusia dan sekedar memperoleh keuntungan duni juga untuk memberikan gambaran yang jelek tentang Islam, bahkan sebagian dari mereka telah melakukan gerakan revolusioner dan mengumpulkan orang-orang yang mereka perdayai yang bisa mereka manfaatkan, kemudian setelah itu binasalah mereka, dan terbuktilah kebohongan mereka, terbukalah kedok mereka dan kemunafikan mereka. Semua itu tidak membahayakan aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah tentang Mahdi, dan dia pasti akan keluar untuk menghukumi bumi dengan syariat Islam. Wallahu a’lam.
Islam Tanya & Jawab
Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid