Oleh Ustadz Salim A. Fillah
(Arrahmah.com) – Apa kiranya perasaan Ash Shiddiq saat Nabi ﷺ bersabda, “Andai kuambil kekasih di antara insan; pasti kujadikan Abu Bakr sebagai Khalilku”?
Apa kiranya perasaan ‘Umar, saat dia berpamit ‘umrah & Nabi ﷺ bersabda padanya, “Jangan lupakan kami dalam doamu duhai saudara tersayang”?
Apa kiranya perasaan ‘Utsman saat membekali pasukan Tabuk & Nabi ﷺ bersabda, “Tiada bahayakan ‘Utsman apapun yang ia lakukan setelah ini”?
Apa kiranya perasaan ‘Ali kala Nabi ﷺ bersabda, “Hanyasanya kedudukanmu disisiku laksana Harun di sisi Musa, tapi tiada Nabi sesudahku”?
Apa kiranya perasaan Thalhah saat Nabi ﷺ bersabda, “Siapa yang ingin melihat syahid yang masih berjalan di atas bumi, lihatlah Thalhah”?
Apa kiranya perasaan Az Zubair saat RasuluLlah ﷺ bersabda, “Setiap Nabi memiliki Hawari, dan Hawariku adalah Zubair ibn Al ‘Awwam”?
Apa kiranya perasaan Abu ‘Ubaidah saat Nabi ﷺ bersabda, “Setiap ummat memiliki Amin, dan orang kepercayaan ummat ini adalah Abu ‘Ubaidah”?
Apa kiranya perasaan ‘Abdurrahman ibn ‘Auf saat dirinyalah dimaksud oleh sabda Nabi ﷺ kepada Khalid ibn Al Walid, “Jangan cela sahabatku…. Demi Allah andai kalian berinfak emas seberat gunung Uhud; hal itu takkan menyamai shadaqah segenggam atau setengah genggam tepungnya.”
Apa kiranya perasaan Sa’d ibn Abi Waqqash saat Nabi ﷺ bersabda, “Panahlah duhai Sa’d, panahlah! Ayah & bundaku sebagai tebusan bagimu”?
Apa kiranya perasaan Mu’adz ibn Jabal, disaat RasuluLlah ﷺ bersabda padanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah, aku benar-benar mencintaimu”?
Apa kiranya perasaan Ibn ‘Abbas, saat Nabi ﷺ merengkuh & mencium kepalanya lalu berdoa, “Ya Allah faqihkan dia & ajarkan tafsir padanya”?
Apa kiranya perasaan Ubay ibn Ka’b, saat Nabi ﷺ berkata padanya, “Allah memerintahkanku tuk membacakan Surat Al Bayyinah ini kepadamu” ..hingga dengan wajah berseri-seri dia bertanya, “Ya RasulaLlah; benarkah Allah menyebut namaku kepadamu?” & Nabi ﷺ menjawab, “Benar!”?
Apa kiranya perasaan Abu Musa Al Asy’ari, disaat Nabi ﷺ bersabda,”Esok datanglah menjumpaiku, aku ingin mendengarkan bacaan Quran-mu”?
Apa kiranya perasaan ‘Aisyah, saat Nabi ﷺ menyebut namanya tanpa ragu di urutan pertama, kala ditanya ‘Amr siapakah yang paling dicintai?
Apa kiranya perasaan Ibn Mas’ud, kala betis kecilnya ditertawakan; maka Nabi ﷺ bersabda, “Betis itu di sisi Allah lebih berat dari Uhud”?
Apa kiranya perasaan ‘Ukasyah, saat disebut 70.000 orang masuk ke surga tanpa hisab & Nabi ﷺ berkata, “Engkau termasuk di antara mereka”?
Apa kiranya perasaan Bilal ibn Rabah, saat Nabi ﷺ bersabda, “Ceritakan padaku hai Bilal, ‘amal apakah yang paling kau jaga dalam Islam.. sebab sungguh aku mendengar bunyi terompahmu di surga?”, lalu dia menjawab tersipu, “Menjaga wudhu’ & dua raka’at syukur atas wudhu”?
Apa kiranya perasaan orang-orang Anshar, di kala Nabi ﷺ bersabda, “Jika manusia memilih jalan melalui sebuah lembah, sedang kaum Anshar mengambil suatu celah, niscaya aku turut serta di celah yang dilalui para Anshar. Ya Allah rahmatilah Anshar & anak cucu kaum Anshar”?
Apa kiranya perasaan para sahabat semuanya, yang mereka berjumpa Nabi ﷺ pada petang & pagi, berjalan mengiringi, beroleh senyum & doanya?
Yang lebih penting dari itu semua; bagaimana dengan kita? Apa kiranya perasaan kita saat kelak bertemu Nabi ﷺ & para sahabatnya?
Adakah Nabi ﷺ kan bersabda, “Kaliankah orangnya, yang telah membuatku menangis karena rindu, yang telah membuat para sahabatku cemburu”? “Kaliankah orangnya; yang beriman kepada apa yang kubawa meski kita tak berjumpa; yang mengucap shalawat atas namaku meski tak bertemu?” Ini kami Ya Rasulallah; yang rindu tapi malu, membaca shalawat dengan lidah kelu; adakah kami layak jadi ummatmu & beroleh syafaa’atmu?
Ya Allah, limpahkan shalawat pada Muhammad ﷺ sampaikan salam kami padanya. Pula ridhaMu atas semua sahabat; jadikan kami bersama mereka
Ya, jadikan kami bersama mereka
Ya Nabi salam ‘alaika…
Ya Rasul salam ‘alaika…
Ya Habib salam ‘alaika…
Shalawatullah ‘alaika…
(adibahasan/arrahmah.com)