SURIAH (Arrahmah.com) – Setiap hari, selalu ada warga Suriah yang menjadi korban kebiadaban rezim nushairiyah. Menurut data statistik korban yang dilaporkan Komite Nasional Peduli Suriah pada Selasa (25/11/2014), tercatat sedikitnya 150 korban gugur akibat serangan biadab rezim syiah Assad di beberapa kota setiap provinsi Suriah. Innalillahi wainna ilaihi raaji’uun.
1. Sejumlah 87 jiwa dilaporkan gugur di Raqqa
2. 15 warga gugur di Damaskus dan sekitarnya
3. 8 lainnya tercatat gugur di Aleppo
4. 7 diantaranya juga dilaporkan gugur di Daraa
5. 2 gugur di Homs
6. 2 gugur di Idlib
7. Dan 1 korban dilaporkan gugur di Lattakia
Satu hal yang wajib kita ingat dan cermati, mereka adalah saudara kita yang patut kita sayangi. Tak hanya kaum pria yang diincar oleh rezim Assad, sebagaimana warga Suriah lainnya, para Muslimah pun mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kabar Muslimah Suriah
Menurut laporan KNPS pada Rabu (26/11), para remaja usia 14-18th banyak ditangkap oleh rezim nushairiyyah karena ikut dalam barisan pendukung revolusi Suriah. Kebanyakan diantaranya bernasib tragis, setelah menjadi tawanan mereka juga dijadikan alat untuk dipaksa memuaskan birahi para anggota rezim bejat syiah laknatullaah ‘alaih.
Pernah dalam suatu kesempatan, Tim KNPS bertanya kepada salah satu tawanan Muslimah yang berhasil lolos dari penjara rezim di Aleppo. Ia menceritakan hal-hal yang sangat mengerikan jika kita mendengarkan. Banyak diantara saudaranya ditangkap, dilecehkan, disiksa hingga diperkosa secara bergiliran.
Adapun Tehnik penyiksaan rezim Assad yang dilakukan oleh militer rezim, sebagai berikut :
1. Jika tawanan masih berusia muda (14-18th). Maka seorang komandan yang akan turun tangan langsung, sebelumnya mereka akan diinterogasi kenapa bergabung dalam barisan pendukung revolusi untuk melawan Assad. Mereka yang enggan menjawab, atau merasa bingung (karena tidak tahu apapun) akan disiksa. Setelah itu, sang komandan bisa melakukan tindakan lainnya yang bersifat pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
2. Jika tawanan merupakan seorang wanita berusia 20+, seperti biasa mereka akan dinterogasi. Hingga muncul sebuah tawaran, jika mau ‘ditiduri’ oleh mereka. Maka akan dibebaskan, walaupun faktanya sangat jarang sekali dibebaskan. Tidak sedikit berujung kehamilan dan dibuang hingga dijadikan taruhan oleh sniper rezim Assad.
3. Jika tawanan adalah Ibu hamil, tehnik penyiksaan yang dilakukan adalah FISTING. Tehnik fisting bagi Ibu hamil sangatlah mengerikan, karena dengan tehnik tersebut para algojo memasukan tangan mereka (bukan jari) kedalam Vagina Ibu hamil secara paksa hingga mengeluarkan segala isi yang ada dalam rahim Ibu hamil tersebut. Penyiksaan semacam ini pernah terjadi di Irak dan dilakukan oleh militer Amerika terhadap Muslimah di Iraq. Astaghfirullah.
4. Jika tawanan adalah lansia, mereka akan dinterogasi disertai penyiksaan dengan pemukul rotan atau cambuk. Tidak jarang, mereka ditakut-takuti dengan Api hingga akhirnya dibakar oleh rezim.
Kabar musim dingin Suriah
Telah jatuh korban meninggal 2 balita (baru lahir) musim dingin di Shelter Arsal, Lebanon, sebagaimana dilaporkan KNPS pada Selasa (25/11).
Bayi pertama, lahir di tenda dengan kondisi seadanya. Setelah melalui 2 hari di dalam Inkubator, bayi tersebut pun meninggal dunia.
Bayi kedua, Fatima al Halouchi. Belum genap usianya 2 hari, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya karena kedinginan akibat hujan dan badai salju.
Kini anak-anak Suriah kembali terancam mengalami kondisi suhu dingin yg kian memburuk. Musim dingin kali ini lebih berat, baru awal kedatangan salju saja, volume salju sudah banyak tidak karuan.
Segala macam cara dilakukan agar tetap terjaga dan merasa hangat. Tidak banyak yg mereka miliki, hanya memanfaatkan kayu-kayu bekas serta gentong untuk membuat perapian.
Mari “sisihkan Infaq terbaik untuk membantu Muslim Suriah mencukupi kebutuhan mereka selama musim dingin 2014! Ayo bantu mereka, mereka ada di depan mata kita!” demikian seruan Komite Nasional Peduli Suriah kepada kita, Muslimin Indonesia.
Perilaku pendukung rezim Assad
Di lain pihak, para pendukung rezim syiah rafidhah semakin memperlihatkan perilaku kesetanannya. KNPS melaporkan bahwa sebuah Klub malam kembali dibuka di daerah sebelah utara Aleppo, dimana daerah tersebut dibawah pengawasan rezim syiah Assad pada 15 November.
Beberapa cafe juga turut dibuka. Ironisnya pihak pemerintah rezim tidak mempedulikan rakyatnya, mereka lebih memilih bersenang-senang di atas penderitaan Muslim Suriah.
Setali tiga uang, para tentara rezim Assad malah berbangga diri dengan foto-foto selfienya bak sekumpulan orang homo tak punya rasa malu. Na’udzubillahi min dzalik.
Para tentara tersebut memamerkan otot-otot mereka yang ramai dengan aneka tatto. Dikabarkan, merekalah pasukan rezim yang biasa menangkapi Muslimah Suriah dan melakukan pemerkosaan dengan kejamnya.
Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil.
Laa hawlaa wa laa quwwata illaa billaah. (adibahasan/arrahmah.com)