KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah mengumumkan perombakan kabinet besar-besaran dan berjanji untuk fokus pada ekonomi, kesehatan dan pendidikan di tengah meningkatnya keprihatinan publik mengenai situasi ekonomi negara tersebut.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa (12/12/2023), Anwar menunjuk Amir Hamzah Azizan, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala eksekutif dana pensiun terbesar di Malaysia, sebagai menteri keuangan kedua, lansir Al Jazeera.
Dia juga mengatakan bahwa dia memindahkan Mohamad Hasan, wakil presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dari kementerian pertahanan ke kementerian luar negeri. Mantan menteri luar negeri ini akan mengambil alih pendidikan tinggi.
Anwar juga memindahkan Fadillah Yusof, salah satu dari dua wakil perdana menteri, dari kementerian komoditas ke jabatan baru sebagai menteri transisi energi dan utilitas publik.
Politisi veteran UMNO Johari Abdul Ghani dikembalikan ke kabinet untuk mengambil portofolio komoditas, sementara Dr Dzulkefly Ahmad, yang dikenal sebagai Dr Dzul, ditunjuk sebagai menteri kesehatan.
Anwar telah memimpin apa yang disebut pemerintahan persatuan, yang terdiri dari koalisi reformisnya, mantan rivalnya UMNO dan partai-partai kecil lainnya, sejak pemilihan umum yang berlangsung sengit di bulan November tahun lalu.
Namun dukungannya telah berkurang di tengah rasa frustrasi para pendukungnya terhadap lambatnya reformasi dan kekhawatiran yang lebih luas mengenai keadaan ekonomi.
Sebuah survei yang diterbitkan bulan lalu oleh Merdeka Center, sebuah perusahaan jajak pendapat lokal, menemukan bahwa 60 persen orang Malaysia merasa negara ini sedang menuju ke arah yang salah, dengan hampir empat dari lima orang mengidentifikasi ekonomi sebagai masalah terbesar negara ini.
Perombakan ini akan meningkatkan jumlah menteri dan deputi dalam kabinet menjadi 60 orang yang sebelumnya 55. (haninmazaya/arrahmah.id)