KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Belum ada keputusan tentang penunjukan Perdana Menteri ke-10 dan pembentukan pemerintah federal baru setelah berakhirnya Pemilihan Umum ke-15 (GE15), kata ketua Pakatan Harapan (PH) Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Dikatakannya, dalam audiensi dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah petang tadi, Yang Mulia menekankan perlunya mufakat dan kerja sama semua pihak agar bisa terbentuk pemerintahan yang kuat untuk menjaga keamanan. kepentingan rakyat dan menghidupkan perekonomian.
Anwar mengatakan Al-Sultan Abdullah juga memerintahkan agar pemerintahan baru harus mencerminkan representasi dari semua kalangan, ras dan daerah, lansir Bernama (22/11/2022).
“Belum ada keputusan. Dengan hormat, kami hanya meminta pertimbangan dan kebijaksanaan Agong (tentang pengangkatan PM baru dan pembentukan pemerintahan),” katanya dalam jumpa pers di depan Gerbang 2 Istana Negara di sini, hari ini.
Sebelumnya, Ketua Anwar dan Perikatan Nasional (PN) Tan Sri Muhyiddin Yassin melakukan audiensi selama satu jam dengan Al-Sultan Abdullah di Istana Negara.
Anwar, yang merebut kursi Tambun di GE15 Sabtu lalu, membenarkan bahwa namanya adalah satu-satunya yang diajukan PH ke Istana Negara untuk jabatan Perdana Menteri.
Anwar juga mengatakan, untuk saat ini, soal pembentukan pemerintahan minoritas belum muncul.
GE15 menghasilkan Parlemen yang digantung setelah tidak ada satu pun partai atau koalisi yang berhasil memenangkan mayoritas sederhana dari 112 kursi.
PH meraih 82 kursi, disusul PN (73), Barisan Nasional (30), Gabungan Parti Sarawak (23), Gabungan Rakyat Sabah (enam), Warisan (tiga), independen (dua), serta Parti Bangsa Malaysia dan Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (masing-masing). (haninmazaya/arrahmah.id)