JAKARTA (Arrahmah.id) – Wakil ketua umum (waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta para buzzer atau pendengung-pendengung di media sosial (medsos) harus segera diberantas.
Ia menilai para buzzer anti dengan dialog dan kerap merasa kelompoknyalah yang paling benar.
Menurutnya, buzzer juga sering menuding anti Pancasila, tetapi justru tak ibadah sehingga dipertanyakan di mana letak Pancasila-nya.
“Menurut saya gak boleh, yang namanya bangsa ini milik kita bersama. Kita punya falsafah yang namanya Pancasila dan hukum dasar namanya Undang-Undang Dasar 1945,” ungkap Anwar, Selasa (1/2/2022), lansir Harian Terbit.
Anwar terganggu dengan buzzer yang sering merasa paling tahu Pancasila dan menilai pemahamannya adalah yang paling benar.
Semua orang, lanjutnya, berhak menyampaikan pendapat yang berbeda-beda, namun ia mengimbau agar tidak menganggap diri sendiri paling hebat.
“Kita bisa berbeda-beda pendapat di dalam memahami Pancasila dan hukum dasar UUD 1945, tetapi jangan kita menganggap bahwa kita paling tahu, bahwa kita lebih hebat dari orang lain,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)