JAKARTA (Arrahmah.com) – Bangsa Indonesia secara geografis berada pada kawasan rawan bencana alam. Karena itu, diperlukan langkah-langkah jitu untuk mengantisipasinya sehingga dapat meminimalisir dampak buruknya.
Teknologi merupakan salah satu jawaban guna mengantisipasi kerawanan tersebut. Contohnya, portofolio solusi Security,Government & Infrastructure (SG&I) yang ditawarkan Intergraph. Bersama Fujitsu Indonesia, keduanya bermitra menawarkan solusi keamanan, pemerintahan dan infrasktuktur berbasis geospasial kepada pasar Indonesia, bahkan Asia Tenggara yang berkembang pesat.
Organisasi di sektor pertahanan, intelijen,keamanan dan keselamatan publik, pemerintahan, transportasi, fotogrametri, utilitas dan komunikasi menjadi bidikan pemasarannya. Sebab, teknologi yang diproduksinya mengelola aset-aset kritikal, mencegah dan merespons insiden serta memberikan dukungan bagi sumber daya bergerak.
“Fujitsu memiliki keahlian menyediakan solusi TI yang berpusat pada pelanggan. Kombinasi keahlian Fujitsu dan Intergraph di bidang solusi geospasial akan menghasilkan solusi keamanan dan keselamatan public terintegrasi dari hulu sampai ke hilir bagi pemerintahan maupun bisnis di Asia Tenggara,” kata Chief Operating Officer Fujitsu Indonesia Achmad S Sofwan di Jakarta, belum lama ini.
Pada kesempatan yang sama, General Manager,Intergraph Southeast Asia Peter Russell Smith mengatakan,teknologi Intergraph telah mendapatkan kepercayaan dari sejumlah instansi kepolisian dan pusat operasi darurat di banyak negara. Berbasis Huntsville,Alabama, Amerika Serikat, kata dia, Intergraph telah melayani para pelanggannya di lebih dari 60 negara termasuk Kanada, Arab Saudi, Australia, Inggris Raya,Amerika Serikat, Jordania dan Jerman. Melalui solusi peranti lunaknya, jelas dia, para pelanggan bisa mengambil keputusan operasional yang penting secara lebih baik dan cepat. Asia Tenggara memiliki posisi yang strategis secara geografis dan ekonomis.
Peter mengatakan letak geografis kawasan ini berada di atas salah satu lempeng tektonik paling aktif di dunia sehingga rawan bencana alam. Sebagai kawasan ekonomi yang berkembang pesat, penguatan di bidang keamanan menjadi semakin penting bagi pemerintah di kawasan ini. Faktor-faktor itulah yang mendorong keamanan dan keselamatan publik sebagai salah satu industri yang tumbuh di Asia Tenggara. Ditanya bagaimana perangkat lunaknya bekerja, dia mencontohkan kebijakan Pemerintah Kota Toronto, Kanada.Mereka menggunakan solusi mobile dispatch dan pelacakan kendaraaan guna mempercepat respons terhadap situsai darurat.
Solusi ini memungkinkan kepolisian setempat mengawasi dan melacak lokasi semua personil dan kejadian di lapangan melalui peta CAD dan kemampuan Automated Vehicle Location (AVL). Begitu petugas masuk ke sistem, mereka bisa dilacak.Kemampuan melacak ini meningkatkan keselamatan petugas dan mempercepat pengiriman ke tempat kejadian. Solusi ini juga memungkinkan polisi menutup area karena kejadian darurat, bencana alam, investigasi kriminal atau aktivitas kota. (okz/arrahmah.com)