RIYADH (Arrahmah.com) – Raja Arab Saudi pangeran Abdullah bin Abdul Aziz menetapkan surat pengangkatan pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz sebagai Mentri Dalam Negeri baru Arab Saudi pada Senin (5/11). Ia akan mengantikan posisi pamannya sendiri, pangeran Ahmad bin Abdul Aziz. Demikian laporan media massa Arab Saudi.
Reshuffle kabinet kali ini terkesan sangat mendadak. Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz baru beberapa bulan yang lalu ditetapkan sebagai Mentri Dalam Negeri. Dalam surat penetapan tersebut raja Abdullah menyatakan pangeran Ahmad bin Abdul Aziz mundur dari jabatannya atas permintaannya sendiri.
Surat keputusan raja Abdullah menyebutkan tiga ketetapan. Pertama pemberhentian pangeran Ahmad bin Abdul Aziz dari jabatannya sebagai Mentri Dalam Negeri atas permintaannya sendiri. Kedua penetapan pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz sebagai Mentri Dalam Negeri. Ketiga tembusan kepada pihak-pihak khusus yang berkaitan untuk melaksanakan ketetapan tersebut.
Sejumlah pengamat politik Timur Tengah menyatakan reshuffle kabinet ini dilatar belakangi oleh kegagalan pangeran Ahmad bin Abdul Aziz mencegah aksi-aksi demonstrasi di Jedah, Riyadh, Qashim, Makkah, Madinah dan wilayah lainnya yang menuntut pembebasan para tahanan politik.
Semula raja Abdullah tidak mengkhawatirkan aksi-aksi demonstrasi yang tidak mendapat liputan luas media massa internasional tersebut. Namun aksi-aksi Karamatul Wathan “Demonstrasi Kehormatan Tanah Air” pertama dan kedua yang menguncang Kuwait selama beberapa pekan terakhir telah menyadarkan raja Abdullah.
Raja Abdullah memerlukan sosok Mentri Dalam Negeri yang ganas dan tegas guna membungkam para demonstran. Pilihan jatuh kepada pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz yang bersama mendiang ayahnya memiliki reputasi “hebat” dalam memerangi mujahidin Al-Qaeda di Arab Saudi.
(muhib almajdi/arrahmah.com)