Kedah (Arrahmah.com) – Acara bedah buku “Zionis-Syiah Bersatu Hantam Islam” ini tengah digencarkan oleh para pegiat dakwah di nusantara. Setelah dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, Muhammad Pizaro, sang penulis buku tersebut, melebarkan sayap dakwahnya hingga ke negeri jiran.
Kepada Kiblatnet, Selasa, 19 November 2013, Muhammad Pizaro mengatakan bahwa kawasan nusantara memiliki peran penting dalam menangkal bahaya ajaran syiah yang dapat merusak ajaran Islam.
“Malaysia memiliki peran penting dalam menjaga akidah ahlusunnah wal jamaah di tanah Melayu. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan kementerian dalam negeri Malaysia yang melarang syiah. Begitu juga dengan jakim (MUI-nya Malaysia, red),” ujar pemuda yang menjabat sebagai Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU).
Sudah sepekan lalu dirinya berada di Malaysia dan kawasan muslim Pattani di Thailand Selatan untuk memberikan pemahaman bahaya ajaran syiah. Acara roadshow yang disponsori oleh lembaga MASSSA ini akan mengunjungi beberapa kota di Malaysia hingga akhir November.
Sebagai jurnalis dan aktifis dakwah, Pizaro merasa prihatin atas kurangnya acara-acara tabligh dan kajian seputar Suriah maupun penjelasan bahaya syiah di tanah Melayu.
“Di sini (Malaysia, red) tabligh akbar tentang Suriah atau penjelasan tentang politik syiah gak seramai di Indonesia,” ujarnya.
Maka, menurutnya, penyelenggaraan bedah buku dan tabligh akbar tentang syiah dapat menjadi wasilah untuk membuka mata publik atas kesesatan syiah.
Pizaro juga menyoroti perpecahan dan adu domba yang dilakukan musuh Islam untuk memecah belah ajaran Islam di tanah Melayu.
“Bangsa Melayu sendiri kerap berpecah belah seperti kasus Indonesia-Malaysia. Sebagai dua negara ahlusunnah, perpecahan ini sangat menguntungkan syiah. Karena Indonesia-Malaysia juga menjadi target invasi syiah setelah tanah Arab,” pungkasnya.
Ajaran syiah telah menjadi bahaya yang mengancam bagi Islam dan kaum muslimin. Oleh karena itu, penyadaran umat atas bahaya syiah semakin gencar dilakukan.
Rangkaian acara “World for You” ke Pattani hingga Istanbul yang baru digelar pada 14-19 November selain untuk membangkitkan kesadaran atas nasib saudara seiman yang mengalami tragedi kemanusiaan di Mesir, Gaza, Syria, Arakan dan Pattani, juga menitikberatkan pada penyebaran kampanye bahaya ajaran syiah dari wilayah nusantara hingga tingkat mancanegara.
(kiblatnet/arrahmah.com)