(Arrahmah.com) – Wahai kaum mukmin, jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil dalam mengurus harta anak-anak perempuan yatim yang kalian asuh karena kalian ingin menikahi anak perempuan yatim itu, maka janganlah kalian nikah dengan anak perempuan yatim itu. Akan tetapi nikahlah kalian dengan perempuan lain yang kalian senangi, dua orang, tiga orang atau empat orang. Jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil kepada istri-istri kalian, maka nikahilah seorang perempuan saja, atau nikahlah dengan hamba perempuan yang kalian miliki. Menikah dengan seorang perempuan saja, lebih dapat menyelamatkan kalian dari berbuat tidak adil. (QS An-Nisaa’ (4) : 3)
Anjuran beristri lebih dari satu dalam ayat di atas, yang dikenal dengan istilah poligami. Kini sedang jadi obyek persekusi yang dilakukan oleh sindikat Islamophobia di Indonesia.
Ketum PSI, Grace Natalie, LBH APIK Ratna Batara, dan Komisioner Komnas Perempuan Imam Naha’i, seolah bersekongkol menolak POLIGAMI.
Alasan penolakan mereka, karena poligami penyebab KDRT, kekerasan dalam rumah tangga. Klaim mereka ini menunjukkan orang yang pendek akal, kurang wawasan, dan penistaan terhadap ajaran Islam.
1. Grace dan Ratna mengatakan, kekerasan dalam rumah tangga akibat poligami. Jika benar, pasangan poligami menyebabkan KDRT, apakah kekerasan RT tidak pernah terjadi pada pasangan monogami? Jika kekerasan sama sama terjadi pada pasangan poligami maupun monogami, apakah nantinya anda menghendaki perkawinan ditolak dan memilih hidup semenleven seperti hewan demi menghindari kekerasan terhadap perempuan?
2. Imam Naha’i mengatakan, poligami bukan ajaran Islam, karena sudah ada pada masa sebelum Islam. Sebagai komisioner HAM, logika Imam Naha’i, kampungan banget. Bukankah ibadah puasa juga termasuk ibadah kaum Yahudi, sudah ada sebelum Islam? Lalu dengan alasan itu anda menolak ibadah puasa sebagai ajaran Islam. LGBT terjadi di zaman nabi Luth, jauh sebelum Islam datang. Apakah anda juga menolak LGBT HARAM, sebagai ajaran Islam?
Sindikat Islamophobia di Indonesia lebay dan lemah akal. Ajaran Islam yang diyakini kebenarannya oleh jutaan manusia di muka bumi ini, dinistakan seenaknya. Anda menolak poligami yang dibenarkan Islam, tapi menerima LGBT, pelacuran, selingkuh atas nama HAM. Itulah misi anti agama, yang di Indonesia dikenal komunisme atau PKI, yang tidak pantas hidup di Indonesia.
Jogjakarta, 16/12/2018
Irfan S. Awwas
(*/arrahmah.com)