SOLO (Arrahmah.Com) – Sekitar pukul 13:15 WIB, bertempat di kantor Jamaah Ansharut Tauhid diadakan jumpa pers dengan para wartawan terkait penangkapan amir JAT Ustad Abu Bakar Ba’asyir.
Melalui keterangan resmi Ansharut Tauhid yang disampaikan Katib ustad Abdurrahman dijelaskan bahwa penangkapan ustad Abu Bakar Ba’asyir dilakukan antara pukul 08:00-08:30 WIB.
Saat itu ustad Abu sedang bersama keluarga menghadiri undangan Tabligh di Bandung, Banjar dan Tasikmalaya. Turut dalam rombongan tersebut adalah istri Ustad Abu yakni Aisyah Baraja, istri ustad Wahyudin (Direktur PP Al Mukmin), sopir dan seorang pendamping ustad Abu.
Dalam pernyataanya JAT jelas sangat menyesalkan penangkapan tersebut karena:
- Ustad Abu Bakar bukan DPO dalam kasus apapun.
- Penangkapan ustad dilakukan pada detik-detik menjelang Ramadhan dan pasti akan mengganggu kegiatan dakwah Islam selama Ramadhan.
- Cara-cara penangkapan seorang ulama sepuh seperti ustad Abu dan dilakukan di jalanan tanpa kejelasan kesalahan adalah merupakan cara-cara biadab dan kasar mirip penyergapan tentara Israel terhadap kapal Turki.
- Dalam rombongan terdapat wanita-wanita yang sudah tua dan lelah akibat perjalanan darat yang jauh.
- Ada kesan sangat kuat bahwa penangkapan ini adalah prestasi (credit point) yang dipaksakan menjelang lengsernya Bambang Hendarso Danuri.
- Dugaan kami ini tidak lepas dari upaya pengalihan berbagai isu terhadap kasus yang menimpa Polri sendiri.
Dengan itu maka Ansharut Tauhid meminta pihak kepolisian agar semua yang ditangkap yakni ustad Abu Bakar Ba’asyir termasuk para wanita, sopir dan pendamping beliau dibebaskan segera tanpa syarat. Dan hingga sekarang Jamaah Ansharut Tauhid tidak mendapatkan laporan penangkapan amir mereka. [muslimdaily/arrrhmah.com]