SINAI (Arrahmah.com) – Anshar Baitul Maqdis (Anshar Yerusalem), kelompok jihad yang berbasis di Sinai, pada Kamis (10/4/2014) merilis sebuah video tentang operasi syahid mereka yang dilancarkan pada 24 Desember 2013 dengan serangan bom mobil di luar direktorat keamanan Daqahliya di Mansoura.
Kelompok yang dua hari lalu baru ditunjuk sebagai organisasi “teroris” asing oleh salibis AS ini sebelumnya telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan Mansoura, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 25 Desember 2013.
Dalam video tersebut, Abu Maryam, pelaku serangan syahid dalam serangan itu, dideskripsikan oleh Anshar Baitul Maqdis sebagai seorang syuhada yang gagah berani. “Dia memiliki banyak keberanian seorang pemberani yang melawan orang-orang murtad di Mesir,” ungkap kelompok jihad ini. Selain itu, dia “terluka oleh tembakan saat insiden Ramses,” yang disinyalir terkait dengan bentrokan pada Agustus 2013 antara pasukan keamanan junta Mesir dan pejuang Islam di Ramses Square Kairo.
Video Anshar Baitul Maqdis ini juga menyatakan pasukan keamanan Mesir melakukan pembunuhan berdarah dingin, meneror anak-anak, dan agresi terhadap Muslimah, di antara sejumlah pelanggaran lainnya. Masalah serangan terhadap kaum Muslimah juga telah disebutkan dalam sejumlah pernyataan lain Anshar Baitul Maqdis serta dari Ajnad Misr.
Salah satunya, pada November 2013 Anshar Baitul Maqdis mengatakan pembunuhan terhadap Letnan Kolonel Mohammed Mabrouk, seorang petugas keamanan nasional senior, merupakan tanggapan mujahidin terhadap penangkapan dan interogasi terhadap kaum Muslimah oleh pasukan keamanan junta Mesir.
Setelah menyampaikan pelanggaran-pelanggaran pasukan keamanan junta Mesir, video ini menunjukkan klip dari mantan pemimpin Daulah Islam Irak Abu Umar Al-Baghdadi. “Kami bukan orang-orang yang meneteskan air mata, dan duduk menangis seperti wanita, ini bukan dan tidak akan menjadi jalan kami,” kata Abu Umar.
Anshar Baitul Maqdis sebelumnya juga menggunakan klip dari Abu Umar dalam video tentang serangan mereka pada Oktober 2013 di Direktorat Keamanan Sinai Selatan di El-Tor.
Setelah ini, video tersebut menampilkan sebuah pidato dari Abu Maryam. Di dalamnya, sang mujahid mengatakan, “Jalan untuk membangun agama tidak semata-mata [hanya] dengan dakwah sebagaimana yang dikatakan sejumlah orang, tapi [jalan] ini adalah dakwah dan jihad.” “Kalian tidak mengangkat senjata dan mereka memerangi kalian. Jadi apa [yang akan terjadi] jika kalian mengangkat senjata?” dia bertanya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan, “Musuh-musuh Allah … sedang merencanakan [untuk] melawan kita, berkomplot melawan agama Allah.” Selain itu, dia juga mengecam pasukan keamanan junta Mesir karena telah bertindak sebagai pelindung bagi orang-orang Yahudi. Menurut Abu Maryam, “Dia yang maju dan berani membunuh kaum Muslimin, kita tidak menasehati dia dengan kata-kata, melainkan kita membunuhnya karena dia telah membunuh mereka.”
Anshar Baitul Maqdis menyatakan alasan keamanan menghalangi mereka mendokumentasikan ledakan di Mansoura. Demikian pula, dalam sebuah video pada November 2013 tentang serangan terhadap Direktorat Keamanan Sinai Selatan di El Tor, kelompok jihad ini telah menyatakan alasan keamanan menghalangi pendokumentasian pemboman yang dilancarkan. Pada bulan Februari, kelompok jihad ini juga merilis sebuah video yang menunjukkan pemboman pada 29 Desember mereka terhadap sebuah gedung intelijen militer di Anshas.
Video dari Anshar Baitul Maqdis ini diakhiri dengan sebuah klip 2007 dari Abu Hamza Al-Muhajir, rahimahullah, yang juga dikenal sebagai Abu Ayyub Al-Masri, pejuang Al-Qaeda di Irak, di mana dia mengajak umat Islam untuk melindungi kehormatan kaum Muslimah mereka. (banan/arrahmah.com)