KIDAL (Arrahmah.com) – Anshar Ad-Din, kelompok perlawanan yang aktif di wilayah Mali mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jum’at (12/2/2016) di sebuah kamp PBB di Mali Utara yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Anshar Ad-Din mengaku bertanggung jawab atas serangan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Jum’at (12/2) malam oleh kantor berita Mauritania, Al-Akhbar, lansir WB pada Sabtu (13/2).
Serangan mematikan terhadap kamp misi PBB di Mali (MINUSMA) di Kidal telah meninggalkan lima tentara PBB tewas sementara serangan lain terhadap konvoy militer Mali di dekat Timbuktu telah menewaskan tiga tentara Mali, menurut sumber-sumber keamanan Mali.
“Serangan bisa menjadi sinyal terhadap Jerman yang berjanji akan mengirimkan 600 lebih tentara ke Mali untuk memperkuat kehadirannya di negara itu,” ujar seorang sumber militer Barat yang tidak ingin disebutkan namanya kepada kantor berita Anadolu di Bamako.
“Beberapa kelompok bersenjata di utara secara resmi mendeklarasikan perang terhadap apa yang mereka sebut pasukan pendudukan, dalam hal ini MINUSMA dan Barkhane (pasukan Perancis) dan angkatan bersenjata Mali,” lanjutnya.
MINUSMA terdiri dari 9.142 tentara, menurut angka yang dikeluarkan PBB. Beberapa bulan terakhir telah menyaksikan serangan sporadis terhadap pasukan PBB dan personil militer Mali. (haninmazaya/arrahmah.com)