JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin melibatkan pakar sejarah saat memberikan nama jalan. Sebab, terdapat nama-nama jalan di Jakarta tidak memiliki historis.
“Ada jalan-jalan yang memang dinamai dan relatif baru, tidak memiliki akar sejarah wilayah tersebut,” ucap Anies saat menghadiri webinar dengan Komite III DPD RI, di Jakarta, Kamis (28/10/2021), lansir merdeka.com.
Anies menyebutkan, seperti Banjir Kanal Timur (BKT) yang dijadikan nama jalan meskipun tidak memiliki historis tertentu. Padahal BKT sebatas proyek pemerintah.
Untuk itu, Anies berharap pakar sejarah memberikan rekomendasi sekaligus masukan perihal pemberian nama jalan. Sekaligus sebagai pihak yang memperjelas bahwa sebuah nama jalan dapat diubah.
“Nah ini mungkin lebih mudah untuk kita pergantiannya tapi tempat yang di situ sudah ada sejarahnya dan nama jalannya mencerminkan sejarah itu, mungkin sejarawan perlu memberikan pandangan, sehingga kita bisa memiliki dasar yang solid,” ujar Anies.
“Kami berharap nantinya dari forum ini bisa mendapatkan rekomendasi dan itu semua menjadi bahan bagi kita untuk melaksanakan Kepgub Nomor 28 tahun 1999 terkait penamaan jalan. Ada unsur di situ poin 7 butir c garisbawahi nama yang dipilih tidak boleh menyinggung salah satu golongan atau dengan kata lain nama yang dipilih harus yang mempersatukan,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)