JAKARTA (Arrahmah.id) – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai perlunya dibangun tempat semi permanen untuk menampung pengungsi dari negara-negara yang tengah berkonflik.
Adapun hal itu dia ungkap dalam acara Desak Anies x Total Politik di Jakarta, pada Jum’at (22/12/2023) siang. Anies menilai, penampungan semi permanen itu perlu untuk menghindari membludaknya pengungsi.
“Sekarang, nampaknya ke depan kita harus menyiapkan tempat yang semi permanen,” kata Anies di Jakarta, Jum’at (22/12/2023).
Anies mengaku sempat mengatasi para pengungsi Afganistan pada saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai, negara memiliki peran di dalam menciptakan perdamaian dunia.
Sebagai warga dunia, kata Anies, Indonesia harus mengambil tanggung jawab. Dia menuturkan, ketika ada pengungsi yang tidak mempunyai negara datang ke negeri ini, maka pemerintah harus melakukan aktivitas kemanusiaan.
“Karena mereka adalah sesama manusia yang mempunyai tanggung jawab. Untuk melakukan itu kita harus siapkan tempat khusus agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang ada,” jelasnya.
Pada saat menjamu pengungsi Afganistan, Anies juga mengaku setempat terjadi konflik horisontal di Jakarta. Saat itu, dia mengaku menerapkan kebijakan yang sama ketika Indonesia menangani pengungsi manusia perahu asal Vietnam di Pulau Galang, Batam.
“Karena itulah pengalaman dulu Indonesia ketika memiliki Pulau Galang, di tempat itulah manusia-manusia perahu dari Vietnam ditampung. Di satu sisi peran kemanusiaan dikerjakan, di sisi lain tidak melakukan disrupsi atas kegiatan masyarkat yang ada,” ujarnya.
Oleh karenanya, di menilai pemerintah perlu menyediakan tempat semi permanen. Menurutnya, tempat semi permanen itu bisa mengantisipasi datangnya para pengungsi Rohingya dari Myanmar yang belakangan berkonflik dengan penduduk setempat.
“Ketika hal ini sering terjadi kita harus siap mengantisipasi. Secara anggaran memungkinkan hanya ada kemauan atau tidak,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.id)