JAKARTA (Arrahmah.id) – Momen menarik terjadi saat Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyampaikan materi debat kelima yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center, Senayan, Ahad (4/2).
Anies membuka debat kelima ini dengan menggunakan bahasa isyarat.
Terlihat Anies menggerakkan jari telunjuk tangan kanannya dan menyentuh jam yang terpasang di tangan kirinya. Setelahnya, Anies terlihat memperlihatkan gestur seperti memutar menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Belakangan diketahui, gerakan tersebut memiliki arti “Waktunya Perubahan”.
Penggunaan bahasa isyarat itu tentu mengejutkan, bahkan KPU pun tidak menghitung mundur waktu 4 menit—sebagaimana aturan KPU, bahwa timer berjalan ketika capres mulai “berbicara”.
KPU pun baru menghitung mundur ketika Anies mengucapkan “Assalammualaikum” dari mulutnya.
Bahasa isyarat dipakai Anies karena inklusi menjadi salah satu tema debat.
Tohas Damanik, aktivis disabilitas yang juga penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access, bahkan menjadi salah satu panelis debat.
Dalam debat ini, Capres Anies Baswedan berhadapan dengan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo.
Debat kelima ini mengangkat tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi.
(ameera/arrahmah.id)
Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan Indonesia pemimpin yg amanah…aamiin aamiin ya rabbal ‘alamiin
Mungkin bagi mereka yang nggak faham, gerakan bpk Anies Baswedan layaknya seorang ninja konoha yang sedang mengeluarkan jurus ninja 🤩🤩🤩
Mantul pak Anies. Lebih mengena maksudnya bagi setiap orang. Yang normal maupun disabilitas. Hidup AMIN