JAKARTA (Arrahmah.com) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pasar buku Jakbook Pasar Kenari di Salemba, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019). Pasar buku itu merupakan pasar pertama di Jakarta.
Pasar buku tersebut didirikan untuk menyediakan buku-buku berharga yang murah alias terjangkau dan dikelola PD Pasar Jaya.
“Sore tadi, Alhamdulillah, Jakarta telah resmi memiliki pasar buku. Sebagai Ibukota, pasar buku ini penting untuk menunjang kegiatan intelektual, serta minat baca warganya,” kata Anies Baswedan, Senin (29/4/2019).
Anies mengungkapkan, tujuan dari menghadirkan pasar buku ini adalah untuk membuat harga buku lebih terjangkau di masyarakat. Sebab, salah satu unsur yang paling mempengaruhi harga buku di Jakarta adalah biaya sewa toko dan biaya distributor.
“Minat baca harus diiringi akses pada buku dan akses artinya keterjangkuan secara harga maupun lokasi. Dan Jakbook di Pasar Kenari ini lokasinya strategis dan harganya relatif lebih murah 30 persen, sehingga akan berdampak pada minat baca warga Jakarta,” terang Anies.
Selain menghadirkan Jakbook, lanjut Anies, Perumda Pasar Jaya juga menyediakan PAUD Bina Tunas Jaya III untuk anak-anak para pedagang, pasar buku bekas dan gerai terbaru Jakmart, semuanya terletak di lantai 3 Pasar Kenari, Jakarta Pusat.
“Apresiasi kepada teman-teman PD Pasar Jaya yang telah bekerja keras dalam waktu singkat mewujudkan pasar buku pertama di Ibukota ini. Rencananya dalam waktu dekat akan dibuka lagi JakBook di empat lokasi lainnya,” pungkas Anies.
Buku-buku yang dijual di Jakbook, baik lokal atau impor, lebih murah 30 persen dibanding harga di toko buku lain.
Anies menargetkan semua pasar buku akan selesai pada Agustus 2019. Dia berharap jumlah pasar buku akan terus bertambah.
Sementara itu, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab berharap inisiatif Anies ditiru pemerintah daerah lainnya. Dia mengatakan pemerintah punya andil besar untuk mendorong warga banyak membaca buku.
“Saya berharap inisiatif ini juga ditiru oleh daerah daerah lain. Karena saya percaya, tanggung jawab semua orang sih untuk meningkatkan minat baca. Tapi terutama negara yang punya akses terhadap uang,” jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)