DAMASKUS (Arrahmah.com) – Angkatan Udara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad melarang pasukan Iran dan milisi Syiah sekutunya dari menggunakan fasilitas dan hanggar di sebagian besar pangkalan militernya, tindakan tersebut mengikuti serangkaian serangan oleh “Israel” dalam beberapa minggu terakhir di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan “Israel”, ujar sumber kepada Zaman Alwasl.
Sumber yang bekerja di Angkatan Udara rezim mengatakan keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah dipengarugi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang bertemu Bashar Asad pada Kamis lalu di kota resor Sochi. Kemudian, Putin menekankan bahwa pasukan asing harus meninggalkan Suriah, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (27/5/2018).
Jenderal Ahmed Balloul, kepala angkatan udara rezim Asad mengatakan penggunaan hanggar bandara terbatas pada personil tentara Suriah.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi menegaskan Iran akan mempertahankan pasukan militernya di Suriah atas permintaan rezim Suriah.
“Tidak ada yang bisa memaksa Iran melakukan apa pun, Iran memiliki kebijakan independennya sendiri,” ujar juru bicara itu menanggapi pernyataan tentang laporan bahwa Rusia ingin Iran menarik pasukan dari Suriah.
Sekitar 40 warga Iran termasuk perwira senior, telah tewas dalam serangan “Israel” pada April dan Mei yang menargetkan bandara T4, bandara Dabaa di provinsi Homs dan Brigade 47 dan bandara militer Hama di provinsi Hama. (haninmazaya/arrahmah.com)