PUNTLAND (Arrahmah.com) – “Helikopter militer yang tidak dikenal terbang dari kapal-kapal angkatan laut di lepas pantai Somalia telah membuat kehidupan di Puntland terganggu,” kata Adan Ahmed, pemimpin adat distrik Hafun pada Selasa (29/9).
Helikopter-helikopter itu sering terbang dengan ketinggian yang sangat rendah dan kemudian menjarah kekayaan alam di negeri kami, katanya.
“Penduduk Hafun dan kehidupan liar di hutan kami diteror oleh helikopter dan pesawat ini. Mereka menjarah kehidupan kami dengan menjatuhkan jaring dan merampas kekayaan alam yang kami miliki,” katanya.
Adan Ahmed memberikan kesaksian dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Horseed Media bahwa pesawat asing itu secara rutin merampas kekayaan alam mereka.
“… Kami telah memberitahu para pejabat daerah, namun mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan apapun terhadap pesawat asing itu…. Kami melihat dengan mata kami sendiri helikopter lepas landas dari kapal-kapal besar, yang berlabuh di dekat pantai Hafun …”, Ahmed menambahkan.
“… Setiap malam kami melihat lampu-lampu kapal-kapal, dan di pagi hari pesawat ini lepas landas dari kapal, mereka terbang di atas daratan kami untuk mencari binatang liar … kami menyeru administrasi Puntland untuk melakukan sesuatu….” katanya .
“Bahkan pemerintah munafik itu terus menerus membungkam kami dengan dalih bahwa kapal-kapal angkatan laut ini sedang memburu bajak laut Somalia… tapi apa yang kami lihat, kehidupan kami diteror dan kekayaan alam kami dijarah di depan mata kami sendiri…,” katanya.
Selama beberapa minggu lalu, cerita serupa mengenai penjarahan kekayaan alam oleh helikopter militer asing, juga diungkapkan oleh para tetua masyarakat di distrik Gara’ad, daerah Mudug, Somalia. (althaf/hrsdmed/arrahmah.com)