WASHINGTON (Arrahmah.com) – Armada Kelima Angkatan Laut AS mengatakan pada Kamis (9/9/2021)) bahwa pihaknya meluncurkan satuan tugas baru di Teluk yang menggabungkan drone dan kecerdasan buatan menyusul serangan maritim yang dituduhkan pada Iran.
Sebuah pernyataan oleh Komando Pusat Angkatan Laut AS, atau NAVCENT, mengatakan gugus tugas akan bergantung pada kemitraan regional dan koalisi.
“Intinya mengapa kami melakukan ini adalah agar kami dapat mengembangkan dan mengintegrasikan sistem tak berawak dan AI (artificial intelligence) sebagai sarana untuk melakukan dua hal,” kata komandan NAVCENT Brad Cooper.
“Satu, tingkatkan kesadaran domain maritim kami, dan dua, tingkatkan pencegahan,” katanya dalam pernyataan itu.
Sejak Februari, Iran dan musuh bebuyutannya “Israel” telah dituduh terlibat dalam apa yang oleh para analis disebut “perang bayangan”, di mana kapal-kapal yang terkait dengan masing-masing negara diserang di perairan sekitar Teluk.
Pada tanggal 29 Juli sebuah serangan terhadap kapal tanker produk minyak MT Mercer Street yang terkait dengan “Israel” di lepas pantai Oman menewaskan seorang penjaga keamanan Inggris dan seorang anggota kru Rumania.
Menteri luar negeri G7 bulan lalu mengatakan “semua bukti yang ada dengan jelas menunjukkan bahwa Iran” berada di balik serangan di mana drone digunakan.
Iran menolak tuduhan itu, yang muncul beberapa hari sebelum Presiden ultrakonservatif Ebrahim Raisi menjabat di republik itu.
Serangan di Mercer Street terjadi di tengah pembicaraan yang terhenti antara Teheran dan kekuatan dunia yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Juru bicara Angkatan Laut AS Tim Hawkins mengatakan kepada AFP bahwa gugus tugas itu “didedikasikan untuk secara cepat mengintegrasikan sistem tak berawak dan kecerdasan buatan dengan operasi maritim di wilayah Armada Kelima”.
“Ketika kita berbicara tentang integrasi sistem tak berawak baru, kita berbicara tentang sistem yang dapat digunakan di bawah dan di atas air,” katanya.
Iran juga dituduh membajak sebuah kapal tanker aspal dan aspal di Teluk Oman pada Agustus, yang dibantahnya.
Armada Kelima berbasis di kerajaan Teluk Bahrain. (Althaf/arrahmah.com)