Kandahar (armnews) – Pasukan Amerika dan Sekutunya kini mendapatkan getahnya, bulan Juni adalah bulan paling mematikan bagi pasukan AS sejak mereka melakukan infasi tahun 2001 silam, demikian laporan washingtongpost.
Dalam bulan Juni ini menurut laporan resmi dari Dsphan AS, 28 tentaranya tewas. Hal ini sebagai bukti akan keberadaan dan kebangkitan muajhiddin Afganistan yan g tergabung dalam Taliban.
Pihak offisial Dephan dan para ahli mengatakan bahwa meningkatnya angka kematian pasukan AS tidak hanya diukur dengan bertambahnya konflik tetapi juga peningkatan serangan mujahiddan Taliban dan ketidakpercayaan warga sipil terhadap tentara AS dan bantuan internasional terhadap Afganistan.
“Intinya adalah bahwa oposisi menjadi lebih efektif. Berada dalam banyak area, lebih terorganisir, keuangan lebih baik dan memiliki strategi yang jitu. Secara keseluruhan, startegi mereka telah meningkat,” demikian ungkap BarnettR.Rubin seorang ahli mengenai Afganistan dari New York University.
Peningkatan serangan yang dilancarkan para pejuang Taliban mencapai 40 % selama setengah tahun terakhir dibanding tahun 2007 lalu.
Tentara penjajah Amerika tewas karena serangan bom mobil, tembak-menembak dalam skala kecil dan serangan roket dan sebuah serangan yang tidak spesifik. Jumlah yang dikeluarkan Dephan AS ini hampir sama dengan jumlah pasukan AS yang tewasdi Irak bulan lalu. (prince/bbs/muslimdaily)