TEHERAN (Arrahmah.com) – Sebagai salah satu di antara negara-negara yang paling parah terpukul oleh coronavirus baru, jumlah kematian di Iran telah meningkat menjadi 1.433, lansir TV pemerintah, Jumat (20/3/2020).
Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Reisi, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa 149 orang lainnya meninggal karena virus selama 24 jam terakhir.
Dengan 1.237 kasus baru dalam sehari, jumlah total kasus yang dikonfirmasi mencapai 19.644, ia menambahkan.
Sebanyak 6.745 orang telah dikeluarkan dari rumah sakit setelah pulih dari virus, pejabat itu menambahkan.
Kasus pertama coronavirus di Iran dikonfirmasi di provinsi Qom pada 19 Februari.
Selain Cina, Italia, dan Korea Selatan, Iran termasuk di antara negara-negara yang paling parah terkena dampak virus Corona sejak awal mewabahnya Desember lalu.
Sebagai bagian dari upayanya mengendalikan virus, Teheran telah mengambil beberapa langkah, termasuk menutup semua sekolah dan lembaga pendidikan tinggi, membatalkan acara olahraga, dan melarang pejabat pemerintah meninggalkan negara itu.
Covid-19 muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 160 negara dan wilayah, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS.
Dari hampir 245.500 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia, jumlah kematian hingga sekarang melebihi 10.000, dan lebih dari 86.000 telah pulih.
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah itu sebagai pandemi dan menyebut Eropa sebagai episenter baru dari virus Corona. (Althaf/arrahmah.com)