TEL AVIV (Arrahmah.id) — Anggota parlemen Israel, Amit Halevi, menyarankan rencana untuk membagi kompleks Masjid Al-Aqsa antara Yahudi dan Muslim.
Sarannya memicu kekhawatiran besar dari warga Palestina yang telah lama menyimpan ketakutan akan perpecahan tempat suci tersebut.
Dilansir Middle East Eye (8/6/2023), Halevi menyampaikan sarannya kepada surat kabar Zeman Israel.
Rencananya, dia akan membagi kompleks seluas 37 hektar itu, dengan umat Islam memiliki ujung selatan yang berisi Masjid Al-Aqsa, sedangkan sisanya akan dimiliki untuk orang Yahudi, yang termasuk area Kuil Bukit atau Dome of the Rock.
Halevi juga menyarankan agar otoritas dan kontrol Yordania atas Al-Aqsa dihapus.
Rencana yang diusulkan itu disambut dengan kemarahan dan penolakan oleh warga Palestina yang mengatakan itu akan “menyeret wilayah itu ke dalam tungku perang agama”.
Komite Kepresidenan Tinggi Urusan Gereja di Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan rencana itu harus “dihentikan dan dilawan”.
Orang-orang Palestina telah lama khawatir Israel akan membagi kompleks Al-Aqsa antara Yahudi dan Muslim, seperti Masjid Ibrahimi di Hebron yang terpecah pada 1990-an.
Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah serbuan Israel ke Al-Aqsa.
Lusinan orang bergabung dalam serbuan, dengan jumlah yang meningkat menjadi ratusan pada hari raya Yahudi, seperti Paskah, Purim, Hari Yerusalem, dan lainnya.
Untuk menghentikan serangan, warga Palestina telah lama mengorganisir aksi duduk keagamaan, yaitu meminta jemaah berkumpul di masjid selama berjam-jam bahkan berhari-hari. (hanoum/arrahmah.id)