KABUL (Arrahmah.id) – Tobias Ellwood, pemimpin dari Komite Pemilihan Pertahanan, mengatakan bahwa Inggris harus meninjau kembali pendekatan diplomatiknya terhadap Kabul, dan Ellwood menyarankan agar Inggris membuka kedutaan besarnya di Kabul dan memulai perundingan dengan Afghanistan.
Tobias Ellwood, dalam sebuah artikel untuk Telegraph, mengatakan bahwa Misi PBB untuk Afghanistan sekarang harus dikalibrasi ulang, dan jika Barat terus merajuk, kita dapat melakukan kesalahan lain yang mendorong negara ini menuju jurang fiskal, yang berpotensi memicu siklus ketidakstabilan, terorisme, dan migrasi massal.
“Saya menyadari bahwa kebijakan mereka tidak akan pernah sejalan dengan cita-cita kami. Tetapi saya menyaksikan kompromi yang tidak dilaporkan yang saat ini bersedia diterima oleh negara yang kelelahan akibat perang ini,” kata Ellwood.
Ahmad Khan Andar, seorang analis politik, mengatakan bahwa pembukaan kembali kedutaan besar Inggris di Kabul dapat menjadi lampu hijau bagi negara-negara regional dan dunia.
“Pembukaan kembali kedutaan besar Inggris dapat menjadi lampu hijau bagi negara-negara regional dan dunia dan saya berharap Imarah Islam mengambil keuntungan dari pernyataan baru anggota parlemen Inggris dalam hubungan diplomatik dan politik di kawasan dan dunia,” ujar Ahmad Khan Andar, seorang analis politik, seperti dilansir Tolo News (17/7/2023).
“Pendapat saya adalah bahwa negara-negara yang khawatir dengan Afghanistan hanya dapat mengatasi masalah dengan satu cara, dan itu adalah untuk terlibat secara dekat dengan pemerintah yang berkuasa di Afghanistan,” kata Janat Fahim Chakari, seorang analis politik.
Setelah Imarah Islam Afghanistan berkuasa, banyak negara termasuk Inggris menutup kedutaan besar mereka di Kabul.
Namun, Uni Eropa memiliki kehadiran yang kecil di Afghanistan dan sejumlah negara regional tetap membuka kedutaan mereka. (haninmazaya/arrahmah.id)