WASHINGTON (Arrahmah.com) – Anggota senior parlemen AS mengatakan bahwa Mujahidin Taliban (Imarah Islam Afghanistan-red) telah tumbuh menjadi jauh lebih kuat sejak Amerika Serikat menambah jumlah pasukannya di Afghanistan pada tahun 2010.
“Saya pikir kami harus mengatakan bahwa kami telah menemukan Taliban jauh lebih kuat,” ujar Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinsten kepada Fox News pada Minggu (6/5/2012) dalam sebuah wawancara di mana Ketua Dewan Komite Intelijen, mike Rogers mendukung pernyataannya.
Keduanya baru saja kembali dari perjalanan mereka ke Afghanistan.
Komentar tersebut muncul meskipun laporan pada minggu terakhir ke Kongres AS oleh Departemen Pertahanan AS menegaskan bahwa pengiriman 33.000 pasukan tambahan ke Afghanistan oleh Obama pada tahun 2010 telah melemahkan Taliban.
Selama kunjungannya ke Afghanistan, Obama juga mengklaim bahwa AS “telah mematahkan momentum Taliban”.
Invasi pimpinan AS di Afghanistan telah diluncurkan pada tahun 2001. Serangan tersebut membuat Taliban jatuh dari kekuasaan, namun mereka kembali bangkit dan dapat mengalahkan pasukan asing yang menyerbut Afghanistan.
PBB mengumumkan pada 4 Februari 2011 lalu bahwa tahun tersebut merupakan tahun paling mematikan bagi warga sipil Afghanistan. Secara keseluruhan, sekitar 3.021 warga sipil Afghanistan telah gugur dalam kekerasan terkait perang pimpinan AS. Jumlah korban tewas menunjukkan kenaikan delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya dan sekitar dua kali lipat untuk tahun 2007.
Serangan pengecut drone AS, invasi malam hari oleh pasukan penjajah AS-NATO dan tembakan membabi-buta mereka menyebabkan kematian warga sipil Afghanistan terus meningkat tajam. (haninmazaya/arrahmah.com)