KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang anggota Ikhwanul Muslimin meninggal pada Sabtu (31/5/2014) dalam serangan yang dilakukan polisi di rumahnya di provinsi Giza.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa polisi telah menggerebek rumah Fathi Heleil di al-Saf, sebuah kota di provinsi Giza, untuk menangkapnya.
Mereka mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menembaki Heleil ketika ia mencoba untuk melarikan diri. Dia kemudian meninggal di rumah sakit akibat luka di perut.
Akan tetapi, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan cerita yang berbeda terkait penembakan anggota Ikhwanul Muslimin itu.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu mengatakan bahwa aparat keamanan bertindak berdasarkan surat perintah penangkapan terhadap Heleil yang telah mencoba, bersama dengan dua orang lainnya, untuk membunuh seorang polisi senior al-Saf pada 19 Februari.
Anggota Ikhwanul Muslimin telah menjadi sasaran tindakan keras dari pihak keamanan sejak Mursi dilengserkan oleh militer pada Juli tahun lalu.
Pemerintah sementara yang didukung militer akhir tahun lalu menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi “teroris”. Ribuan anggota Ikhwanul telah ditangkap atas tuduhan menghasut kekerasan, menyerang pasukan keamanan dan keanggotaan dalam kelompok “teroris”. Ikhwanul Muslimin menolak tuduhan itu yang dianggap sebagai bermotif politik.
(ameera/arrahmah.com)