IDLIB (Arrahmah.id) — Puluhan warga Idlib turun ke jalan memprotes penangkapan anggota Hizbut Tahrir dan menuntut pembebasan tahanan yang ditahan oleh pemerintahan sementara Idlib, pasca shalat Jumat (21/1/2022).
Dilansir North Press Agency (21/1), para pengunjuk rasa menuntut agar kelompok perlawanan Suriah Haiah Tahrir al Sham (HTS) menghentikan “kebijakan otoriter” yang dipraktikkannya terhadap rakyat. Mereka menentang aksi menyerbu rumah dan menangkap warga dan tokoh Hizbut Tahrir
Para pengunjuk rasa mengangkat foto para tahanan dan meneriakkan slogan-slogan anti-HTS yang menurut mereka telah melakukan pembatasan terhadap rakyat.
Warga desa Deir Hassan, seperti dilansir The New Arab (22/1), menuduh bahwa HTS berulang kali menangkapi wartawan, dokter, dan juga warga sipil atas tuduhan kebebasan berekspresi dan kritik terhadap praktik HTS.
Belum ada konfirmasi dari HTS terkait penangkapan itu, namun kelompok Hizbut Tahrir kerap menentang kebijakan pemerintahan sementara HTS dan menuntut agar HTS menegakan khilafah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan dalam sebuah laporan, pada bulan Mei, bahwa HTS telah menangkap dan menculik setidaknya 17 jurnalis dan pekerja media sejak Mei 2020.
Pemantau hak mengatakan kelompok itu telah menangkap total 146 orang pada tahun 2020 saja, termasuk seorang anak dan empat wanita.
HTS, yang sebelumnya pernah berafiliasi dengan Al Qaeda, membentuk “Pemerintah Keselamatan Nasional” untuk mengelola wilayah yang dikontrolnya di provinsi Idlib pada 2017. (hanoum/arrahmah.id)