NEW YORK (Arrahmah.com) – Seorang anggota dewan Kota New York menyewa sebuah pantai di Pulau Coney yang menyediakan fasilitas berenang terpisah bagi para pengunjung Yahudi dan Muslim.
Chaim Deutsch dari Demokrat yang mewakili Brooklyn, membuat pengumuman melalui halaman Facebook-nya: “Bagi banyak warga New York, termasuk orang Yahudi dan Muslim yang taat yang mematuhi undang-undang kesopanan, tidak ada kesempatan untuk menikmati keindahan pantai Kota New York. Saya sangat antusias untuk menawarkan kesempatan bagi SEMUA ORANG untuk menikmatinya!”
Pria dan anak laki-laki akan dapat berenang di pantai selatan Brooklyn pada hari Jumat, 29 Juni dari pukul 9 pagi hingga 3 malam. Sementara kaum perempuan dan anak perempuan akan diundang untuk melakukan hal yang sama pada hari Jumat, 27 Juli.
Deutsch telah mengumpulkan $ 400 per hari untuk menutupi biaya penjaga pantai dan staf lainnya, lapor New York Post. Pantai di Kingsborough Community College, di samping Pantai Manhattan yang populer di Brooklyn selatan, biasanya ditutup pada hari Jumat karena tidak ada kelas musim panas, menurut surat kabar tersebut.
Ia mengatakan kepada HuffPost bahwa inisiatif ini dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi pria dan wanita yang keyakinan agamanya mungkin melarang mereka untuk berenang bersama.
“Tidak ada yang harus kehilangan haknya karena ketaatan agama mereka,” lanjutnya.
Ditanya bagaimana ia berencana untuk merealisasikan pemisahan tersebut, Deutsch berkata, “Kami berharap orang-orang akan menghormati tetangga mereka dan tidak melanggar hari bersenang-senang mereka di pantai.”
Kingsborough Community College adalah bagian dari City University of New York, sistem universitas publik kota. Perguruan tinggi tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Deutsch mewakili Distrik Dewan Kota ke-48 New York di Brooklyn selatan, yang menurutnya adalah rumah bagi banyak konstituen Yahudi dan Muslim Ortodoks.
Peraturan New York City umumnya melarang diskriminasi gender di ruang publik, tetapi ada beberapa pengecualian. Selama lebih dari 20 tahun, dua kolam renang umum di Brooklyn telah menawarkan jam renang terpisah untuk mengakomodasi populasi Muslim yang luas.
Kebijakan tersebut ditentang pada tahun 2016, ketika seorang yang tidak dikenal mengajukan keluhan kepada Komisi Hak Asasi Manusia kota tersebut. Tetapi kota itu akhirnya memutuskan untuk terus mengizinkan jam-jam yang dibatasi gender. (Althaf/arrahmah.com)