SURABAYA (Arrahmah.com) – Pernyataan ini disampaikan Mr. Sun perwakilan Konjen China Surabaya saat menemui perwakilan FUI yang menemuinya. Ketua FUI Surabaya Arukat Jaswadi dan wakil FUI Muhammad Yunus Rabu (23/7) kemarin menemui Konjen China di Surabaya guna menanyakan nasib kaum Muslim Uighur.
“Kami kecewa, ternyata pihak Konjen China di Surabaya tidak mengetahui pembantaian Muslim Uighur. Mereka menganggap, jika hal itu hanya faktor etnis saja,” ujar Arukat, salah satu wakil FUI Surabaya yang berkunjung ke Konjeng.
Sementara, Yunus, mengatakan, China tidak mau terbuka atas kasus Uighur ini. “Mereka tidak tahu atau memang sengaja pura-pura tidak tahu,” ujar Yunus kepada www.hidayatullah.com. “Padahal kasus Uighur bisa disaksikan dengan jelas di berbagai media internasional,“ tambahnya.
Menurut Yunus, jika pemerintah China tetap membiarkan kasus tersebut terjadi, ada kemungkinan aksi selanjutnya lebih besar dan warga Muslim Surabaya kecewa dengan pemerintahan China.
“Jika memang tidak kejeasan dengan nasib Muslim Uighur, kami akan membawa masa lebih banyak lagi,“ teriak Arukat, yang disambut takbir massa. Aksi tersebut dijaga ketat oleh ratusan polisi dan diliput oleh wartawan dari berbagai media. (hdytlh/arrahmah.com)