LONDON (Arrahmah.com) – Seorang pria Muslim dipaksa turun dari kereta bawah tanah di London Utara setelah penumpang komplain bahwa ia menggunakan iPad secara “mencurigakan”, lansir Standard (9/12/2015).
Pria Muslim itu rupanya disuruh meninggalkan kereta jalur Piccadully dekat Finsbury Park tadi malam setelah ia mematikan perangkat tabletnya.
Para penumpang menggambarkan betapa pria Muslim itu terkejut sebelum akhirnya turun di stasiun Wood Green, meskipun beberapa penumpang lain mencoba melakukan beberapa pembelaan terhadapnya.
Seorang saksi mata, yang bernama Jonny, mengatakan beberapa penumpang di dalam kereta itu menyebut si pelaku sebagai seorang rasis.
Wood Green, saksi mata yang lain, mengatakan ia merasa sedih dan marah dengan apa yang dilihatnya, tapi melihat reaksi para penumpang yang membela pria Muslim itu membuat hatinya nyaman.
Untuk menggambarkan kejadiannya, dia berkata, “Ada seorang pria berdiri, berpakaian rapi sambil membawa tas pria.”
“Dia tidak berlaku agresif secara terang-terangan, tetapi dia terlihat jelas melakukan penghinaan atas sesuatu yang telah dilakukan oleh penumpang yang lain.”
“Aku melihat orang-orang bereaksi, jadi aku melepaskan headphone-ku dan menyaksikan pria itu meminta seseorang yang tampak seperti orang Arab untuk turun dari kereta karena dia merasa terancam olehnya.”
“Rupanya pria berpakaian rapi itu melihat pria Arab mematikan iPad, dan hal itu dianggap mencurigakan bagi matanya.”
Dia melanjutkan, “Beberapa wanita, yang satu duduk dan yang satunya lagi berdiri, segera menyela. Pria Arab itu tampak cukup terkejut dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.”
Jonny turun dari kereta bersama pria Arab itu di Stasiun Wood Green dan ia mencoba meyakinkan pria itu dengan mengatakan bahwa reaksi pertama para penumpang tidak bisa dibenarkan.
Fiyaz Mughal, direktur pengawas Islamofobia Tell MAMA, mengatakan insiden tersebut telah membuktikan bahwa kebencian yang harus dihadapi oleh umat Islam semakin meningkat, terutama pada jaringan transportasi London.
Dia mengatakan, “Sayangnya, ketakutan di sekitar Muslim pada umumnya cukup tinggi dan tindakan tersebut memiliki dampak.”
“Kami tidak bisa membiarkan ketakutan itu menandakan bahwa warga kami, Muslim Inggris, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari negara kita, akan diserahkan kepada kelompok yang kita takuti.”
“Sebuah komentar meminta untuk tidak berada di dalam kereta bersama seorang Muslim atau meminta penumpang Muslim untuk terbang dengan pesawat lain, ini adalah hadiah untuk ISIS dan keinginan mereka yang telah merobek masyarakat kita menjadi terpisah.”
Seorang juru bicara Polisi Transportasi Inggris (BTP) menyarankan agar korban kejahatan kebencian melaporkan pelakunya.
“Setiap orang berhak untuk bepergian dengan aman, dan tak seorang pun harus merasa terancam di jaringan kereta api.
“Siapa pun yang telah menjadi korban kejahatan kebencian atau telah menyaksikan insiden tersebut harus menghubungi BTP dengan mengirim sms ke 61016 atau menelepon 0800-40-50-40. Dalam keadaan darurat, selalu hubungi 999.”
(fath/arrahmah.com)