MANCHASTER (Arrahmah.com) – Seorang pria Inggris, yang menjaga jama’ah Muslim di Manchester ketika mereka melaksanakan shalat Jum’at pekan lalu setelah serangan teroris terjadi di masjid Christchurch, mengatakan “kebencian tidak akan membawa kita ke mana-mana.”
Berbicara kepada Anadolu Agency, Andrew Graystone (57), yang tindakannya mendapat pujian di seluruh dunia, mengatakan ia percaya persahabatan harus menjadi respons terhadap rasa takut.
Saat menceritakan tentang dirinya yang berdiri di depan masjid Madinah yang terletak di kota Manchester, barat laut Inggris, untuk menunjukkan solidaritas dengan Muslim, Graystone mengatakan bahwa dia berpikir umat Islam mungkin sedih setelah terjadinya serangan teror Christchurch.
Karena alasan itulah dia memutuskan untuk pergi ke masjid, yang hanya berjarak “10 menit dari rumahnya”, untuk memberikan belasungkawa kepada orang-orang Muslim setelah 50 orang terbunuh dalam serangan teror Selandia Baru.
“Setelah sampai di sana, saya mengambil selembar karton dan menulis pesan kecil untuk mengatakan, ‘Kamu adalah temanku, aku akan berjaga-jaga di saat kamu shalat’.”
“Saya berdiri di luar masjid di pintu gerbang” dan ketika mereka melihat pesan saya, beberapa orang yang akan memasuki masjid tersenyum.
“Yang saya tidak tahu adalah bahwa sang imam telah melihat saya, dan saat khotbah ia menyebutkan bahwa saya ada di sana,” katanya.
Graystone berkata ketika mereka meninggalkan masjid, semua orang tersenyum padanya dan menjabat tangannya.
“Ketika itu, kami diselimuti rasa bahagia dan mereka sangat ramah,” katanya.
Graystone tidak menyangka foto dirinya di depan masjid telah menyebar di internet.
Dia mengatakan dia mulai mendapatkan banyak pesan dari seluruh dunia, baik dari “Turki, Pakistan, Bangladesh, Nigeria, Kenya dari hampir dari semua negara.”
“Banyak pesan yang saya terima baik dari Muslim ataupun non-Muslim,” ungkapnya.
Graystone berkata, “Ini adalah masa yang sangat kelam, ada banyak hal buruk yang terjadi di dunia.” Dia juga menambahkan bahwa semua orang, termasuk Muslim di AS, hidup dengan diselimuti rasa takut.
Dia berkata: “Saya percaya bahwa persahabatan adalah respons yang tepat. Persahabatan akan mengatasi rasa takut. ”
Graystone mengatakan “kebencian bukanlah penyebab” tetapi itu adalah “gejala ketakutan” dari orang-orang yang tidak kita kenal.
“Jika kita mengubah orang asing menjadi teman, maka rasa takut itu bisa hilang,” tambahnya. Graystone memiliki banyak teman Muslim, dan dia berkata kita harus “menyadari bahwa kita sama-sama manusia.”
Setidaknya 50 Muslim terbunuh dan banyak yang terluka ketika Brenton Tarrant (28), seorang pria kelahiran Australia, memasuki masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch dan menembaki mereka yang berada di dalam masjid.
Tarrant telah didakwa atas pembantaian dan ditahan di penjara dengan keamanan maksimum di Auckland tanpa akses ke media cetak atau online.
Empat anak di bawah usia 18 tewas dan beberapa anak-anak lain masih dirawat di rumah sakit terdekat. (Rafa/arrahmah.com)