KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban telah membuat satu langkah hebat dalam perkembangan pembuatan bom sebagai taktik paling mematikan yang terus diperlihatkan oleh mereka.
Tiga bulan terakhir, kematian tentara Inggris di Afghanistan yang terjadi di tahun ini diakibatkan oleh ledakan-ledakan bom ranjau.
Mujahidin Taliban semakin ahli mengawasi pergerakan tentara-tentara kafir Inggris di selatan Afghanistan dan tentara kafir lainnya, lalu menyerang mereka dengan ledakan-ledakan dahsyat.
Bagaimanapun, setiap waktunya tidak mungkin dihabiskan oleh tentara musuh untuk mendeteksi adanya tempat-tempat yang menjadi persembunyian bom-bom tersebut. Ini menandakan taktik mujahidin Taliban dan desain peledak yang dibuat oleh mereka semakin canggih setiap waktunya. Dalam setiap serangan bom ranjau, sedikitnya lima tentara kafir tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Serangan mematikan dari para penembak jitu hanya satu berbanding puluhan dari yang diakibatkan oleh ledakan bom ranjau, di tahun ini saja, menurut statemen militer kafir Inggris, lebih dari 47 tentaranya tewas akibat ledakan bom. “Ledakan bom secara kontinyu menyerang tentara kami dan ini adalah masa-masa yang sangat buruk,” ujar salah seorang pejabat Inggris seperti yang dilansir The Daily Telegraph.
Taliban telah belajar bagaimana membuat sebuah bom, menanamnya, lalu menjaganya dari deteksi-deteksi alat-alat canggih tentara musuh.
Selain ledakan bom ranjau, aksi istisyhad pun menjadi tantangan paling mematikan untuk tentara kafir yang berada di Afghanistan saat ini. Karena mereka sulit mengidentifikasi para pelaku operasi syahid tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)