AL-QUDS (Arrahmah.com) – Dr. Adnan Abu Amir, penulis dan analis politik, menilai bahwa Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Khaled Misy’al, dalam wawancara dengan televisi Aljazeera pada Senin malam (23/6/2014), berhasil mematikan semangat PM Zionis Benyamin Netanyahu.
Perkataan Misy’al juga menyulut kemarahan masyarakat Zionis kepada Netanyahu yang sudah dikecewakan, agar dia fokus pada ketegangan kontradiksi internal, ujar Abu Amir.
Ia mengatakan hal tersebut saat mengomentari pernyataan Misy’al yang tidak mengakui atau menyangkal bertanggung jawab atas penculikan serdadu Zionis serta mengatakan tidak memiliki informasi tentang mereka yang diculik. Abu Amir mengatakan bahwa Misy’al berhasil menggalang opini publik di balik isu tawanan.
Misy’al menyerukan kepada seluruh politisi untuk menempuh jalan politik dengan fokus menyampaikan isu tawanan di penjara-penjara penjajah Zionis, lapor IP pada Selasa (24/6).
Menurut analisanya, Abu Amir menyatakan bahwa Misy’al membantah klaim Zionis bahwa serdadu yang diculik adalah remaja yang masih kecil. “Mereka adalah pemuda dewasa yang ingin menumpahkan darah orang-orang Palestina di Tepi Barat,” tegas Misy’al. Dia memberikan contoh kejahatan mereka dengan menampilkan gambar salah seorang dari mereka yang mengenakan pakaian militer dan menculik warga Palestina, yang kedua sedang menenteng senjata dan peluru. (adibahasan/arrahmah.com)