ACEH BARAT (Arrahmah.com) – Warga pedalaman Aceh Barat tepatnya di Dea Sikundo dan Jambak, Kecamatan Pantai Ceureumen, harus bertaruh nyawa untuk beraktivitas.
Mereka terpaksa menyeberangi sungai berarus deras sedalam tiga meter dengan seutas tali baja.
Seperti dalam video yang dikutip dari akun Twitter iNews TV, jembatan tersebut hanya memiliki satu tali untuk pijakan dan satu tali untuk pegangan tangan.
Jika warga yang melintas tidak ekstra hati-hati maka akan terjatuh dan hanyut terbawa arus sungai yang dalamnya mencapai 3 meter.
Tragisnya lagi, tidak hanya warga yang melintasi jembatan gantung tersebut, namun para anak sekolah dari desa itu juga harus ikut bertaruh nyawa melintasi jembatan itu.
Lengah sedikit saja, nyawa taruhannya. Aktivitas membahayakan itu dilakukan warga karena tidak ada jembatan di desa mereka.
Satu-satunya cara agar bisa menjalani rutinitas hidup sehari-hari dengan meniti seutas tali baja. Tak hanya kaum ibu, anak-anak sekolah juga dengan gigih terpaksa melewati jembatan tersebut.
Desa Sikundo berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kecamatan Pante Ceureumen atau sekitar 80 kilometer dari pusat Kota Meulaboh.
Warga berharap pemerintah daerah bisa segera membuatkan jembatan darurat yang lebih aman agar masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman tanpa rasa takut tercebur ke sungai.
(ameera/arrahmah.com)