KAIRO (Arrahmah.com) – Abdullah, putra mendiang Presiden Mesir Muhammad Mursi, menuduh Presiden yang berkuasa Abdel Fattah al-Sisi dan sejumlah pejabat “membunuh” ayahnya, lapor Anadolu Agency.
Mursi, presiden pertama yang terpilih secara demokratis, meninggal pada Senin setelah jatuh di dalam ruang kaca kedap suara selama persidangannya atas tuduhan “spionase”.
Dalam tweet Kamis (21/6/2019), putra mendiang presiden itu menyebutkan sejumlah pejabat yang ia sebut “mitra” al-Sisi “dalam membunuh presiden syahid”.
Dia khususnya menuduh petahana dan mantan menteri dalam negeri Mahmoud Tawfiq dan Magdy Abdel Ghaffar.
Nama-nama itu juga termasuk hakim Shirin Fahmy, Shaaban al-Shami dan Ahmed Sabry serta Jaksa Agung Nabil Sadek dan Abbas Kamel, kepala dinas intelijen.
Pihak berwenang Mesir belum mengomentari klaim putra Mursi tersebut.
Mursi, anggota terkemuka Ikhwanul Muslimin Mesir, memenangkan pemilihan presiden gratis pertama Mesir pada 2012.
Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan saat itu.
Pada saat kematiannya, Mursi menghadapi sejumlah tuntutan hukum, yang menurutnya, bersama sejumlah kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen, bermotivasi politis.
(fath/arrahmah.com)