LIBYA (Arrahmah.com) – Seif al Islam Qaddafi, anak mantan diktator Libya, Muamar Qaddafi, mencalonkan diri menjadi presiden dalam pemilihan umum pada Desember mendatang.
Komisi pemilu Libya menyatakan bahwa Seif menyerahkan berkas-berkas pencalonannya pada Ahad (14/11/2021). Menurut mereka, Seif sudah menyerahkan “semua syarat legal” untuk mencalonkan diri.
“Seif al Islam Qaddafi melaporkan pencalonannya dalam pemilihan umum presiden ke kantor Komisi Tinggi Pemilihan Umum Nasional di Kota Sebha,” demikian pernyataan komisi pemilu Libya.
Sebagaimana dilansir AFP, ini merupakan pemilu demokratis pertama di Libya yang terselenggara berkat proses panjang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mereka turun tangan untuk memastikan kestabilan setelah pelengseran Muamar Qadhafi pada 2011.
Seif kemudian menghilang dari hadapan publik sejak Juni 2014. Ia terakhir kali muncul dalam satu video yang direkam di daerah Zintan, saat ia sedang menjalani persidangan di Tripoli.
Pada 2017, pengadilan Tripoli menjatuhkan hukuman mati terhadap Seif atas berbagai kejahatan yang ia lakukan selama pergolakan politik 2011.
Namun kemudian, pemerintah tandingan mengampuni Seif. Keputusan pemberian maaf itu tak pernah diterima oleh pihak berwenang di Tripoli.
Setelah lama menghilang, Seif baru muncul pada Juli lalu. Saat itu, Seif mengatakan kepada The New Times bahwa ia berencana kembali ke panggung politik.
Dalam wawancara itu, Seif juga mengatakan bahwa ia ingin “mengembalikan persatuan yang sudah hilang” di Libya setelah satu dekade kekacauan. Ia juga tak menutup kemungkinan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun, nama Seif masuk dalam daftar orang yang dicari oleh Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) terkait tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. (hanoum/arrahmah.com)