WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah survei baru yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa autisme di antara anak-anak AS meningkat secara signifikan daripada yang diyakini sebelumnya, peneliti pemerintah mengatakan pada Jum’at (13/11/2015).
Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, satu dari 45 anak-anak Amerika berusia 3-17 – lebih dari 2,2 persen – memiliki gangguan spektrum autisme (ASD). Survei yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang besar dari pada survei sebelumnya pada 2011-2013, yang menemukan tingkat autisme berjumlah sekitar 1,25 persen.
“Para peneliti menilai anak-anak yang mengalami ASD, anak-anak dengan keterlambatan perkembangan lainnya, seperti keterlambatan bahasa dan keterlambatan fisik, dan anak-anak dari masyarakat umum,” kata CDC dalam sebuah pernyataan.
“Anak-anak dengan ASD memiliki masalah yang lebih banyak dalam hal belajar, dalam berperilaku, dan dalam berinteraksi dengan orang lain ketimbang anak-anak lainnya yang diklasifikasikan sebagai memiliki keterlambatan perkembangan lainnya.”
CDC tidak percaya bahwa ASD telah menjadi umum terjadi, tapi dia mengatakan bahwa metode survey yang dilakukannya telah lebih akurat.
Para peneliti menyusun kembali dan merubah beberapa pertanyaan setelah menemukan bahwa beberapa peserta survei memiliki kesulitan dalam memahami survei dan menyebabkan beberapa orang tua tidak melaporkan anak mereka sebagai autis.
Berdasarkan studi yang dilakukan di Eropa, Amerika Utara dan Asia pada tahun 2014, CDC memperkirakan bahwa 1 persen dari populasi global mengidap autis.
(ameera/arrahmah.com)