GAZA (Arrahmah.id) – ‘Israel’ melanjutkan serangannya di seluruh Jalur Gaza pada Kamis (17/4/2025). Menurut sumber medis yang dikutip Al-Jazeera, serangan udara ‘Israel’ menewaskan 17 warga sipil Palestina, termasuk sembilan anak-anak, dalam serangan terhadap tenda-tenda pengungsian di Jabalia dan Beit Lahia.
Tiga warga Palestina lainnya tewas dalam serangan ‘Israel’ terhadap sebuah sekolah yang menampung keluarga pengungsi di timur kamp Jabaliya, Gaza utara.
Al-Jazeera juga melaporkan seorang warga sipil Palestina tewas dalam serangan drone di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
Korban jiwa lainnya berjatuhan akibat serangan udara di wilayah Al-Sha’af, lingkungan Al-Tuffah, timur Kota Gaza.
Media Palestina melaporkan pasukan ‘Israel’ menembaki wilayah timur Kota Gaza, sementara pasukan Zionis juga disebut merobohkan bangunan-bangunan tempat tinggal di Kota Gaza dan Rafah.
Di Khan Yunis, Tim Pertahanan Sipil menemukan jenazah lebih dari 15 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, setelah pasukan ‘Israel’ membombardir tenda-tenda pengungsian. Api akibat serangan dilaporkan membakar korban dan melukai sejumlah orang.
Sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 35 warga Palestina tewas dalam serangan udara di seluruh Jalur Gaza pada Rabu (16/4).
Genosida yang Tak Berujung
Sejak ‘Israel’ mengingkari gencatan senjata pada 18 Maret lalu, mereka telah membunuh dan melukai ribuan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza melalui serangan udara berdarah yang terus berlanjut.
Pada 7 Oktober 2023, setelah operasi Perlawanan Palestina di ‘Israel’ selatan, militer ‘Israel’ melancarkan perang genosida terhadap rakyat Palestina. Lebih dari 51.000 orang tewas, 116.000 lainnya luka-luka, dan lebih dari 14.000 masih dinyatakan hilang.
Meskipun banyak negara di dunia rutin mengutuk genosida ‘Israel’, sedikit sekali tindakan nyata yang dilakukan untuk menuntut pertanggungjawaban ‘Israel’.
Saat ini, ‘Israel’ sedang diselidiki oleh Mahkamah Internasional atas kejahatan genosida, sementara para pelaku kejahatan perang—termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu—resmi menjadi buronan Mahkamah Pidana Internasional.
Genosida ‘Israel’ sebagian besar dibela, didukung, dan dibiayai oleh Washington serta beberapa kekuatan Barat lainnya. (zarahamala/arrahmah.id)