(Arrahmah.com) – Di Kerajaan Arab Saudi, dinas intelijen dan keamanan dalam negeri (Mabahits Amn Ad-Daulah) adalah aparat keamanan yang paling ditakuti oleh seluruh rakyat. Ribuan mujahid, ulama, juru dakwah, imam masjid, dosen, mahasiswa dan aktivis Islam ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara karena keterlibatan mereka dalam jihad atau kritikan mereka terhadap kebijakan pihak Kerajaan yang sangat melayani kepentingan AS, Israel dan Barat.
Mereka ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara bukan karena melakukan perbuatan kriminal. Merekalah para ‘tahanan politik’ di Arab Saudi. Mereka dijebloskan ke penjara super ketat tanpa melalui proses peradilan yang fair dan transparan. Banyak di antara mereka telah menjalani belasan hingga puluhan tahun hidupnya dalam penjara. Mereka diisolasi sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Dan banyak di antara mereka stress atau wafat dalam penjara.
Seiring terjadinya Musim Semi Arab, badai revolusi rakyat yang menumbangkan rezim thaghut di Tunisia, Mesir dan Libia, keberanian rakyat Arab Saudi muncul ke permukaan. Mereka mulai berani mengadakan aksi-aksi damai dan demonstrasi menuntut pembebasan para tahanan politik yang ditahan secara zalim.
Sehari sebelum datangnya hari raya Idul Fitri tahun ini, atau tanggal 30 Ramadhan 1433 H yang bertepatan dengan 18 Agustus 2012 M, para aktivis Islam di Arab Saudi mempublikasikan video suasana penyambutan Idul FItri oleh anak-anak kecil para tahanan politik. Meski sedih karena orang tua dan saudara mereka dipenjara tanpa memiliki kejelasan hukum, anak-anak tersebut nampak bergembira.
Dalam video itu nampak seorang anak membawa spanduk bertuliskan Ieduna Asrana, hari raya kami adalah keluarga kami yang ditawan. Semoga Allah membebaskan para tahanan politik di Arab Saudi dan negeri-negeri lainnya dan mengembalikan mereka ke keluarganya dengan selamat. Amien.
(muhib almajdi/arrahmah.com)