DAMASKUS (Arrahmah.id) — Siswa kembali ke ruang-ruang kelas di Suriah pada Ahad (15/12/20224) setelah penguasa baru negara itu memerintahkan sekolah dibuka kembali sebagai tanda meyakinkan kondisi telah normal sepekan setelah kelompok perlawanan Suriah menyerbu ibu kota untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Para pejabat mengatakan sebagian besar sekolah dibuka di seluruh negeri pada Ahad (15/12/2024), yang merupakan hari pertama kerja dalam sepekan di sebagian besar negara Arab. Namun masih ada sebagian orang tua yang tidak mengirim anak-anak mereka ke kelas karena ketidakpastian atas situasi tersebut.
Dilansir Reuters (16/12), para murid di Jawdat al-Hashemi menunggu dengan riang di halaman sekolah menengah atas khusus laki-laki di Damaskus pada Ahad (15/12) pagi dan bertepuk tangan saat sekretaris sekolah, Raed Nasser, mengibarkan bendera yang diadopsi otoritas baru.
“Semuanya baik-baik saja. Kami memiliki perlengkapan lengkap. Kami bekerja dua, tiga hari untuk melengkapi sekolah dengan layanan yang dibutuhkan agar para siswa dapat kembali ke sekolah dengan selamat,” kata Nasser.
Di salah satu ruang kelas, seorang siswa menempelkan bendera baru di dinding.
“Saya optimis dan sangat bahagia,” kata salah satu siswa, Salah al-Din Diab.
“Saya dulu berjalan di jalan sambil takut akan direkrut menjadi tentara. Saya dulu takut ketika mencapai pos pemeriksaan,” katanya lagi.
Ketika Suriah mulai mencoba membangun kembali, negara-negara tetangganya dan kekuatan asing lainnya masih menyusun sikap baru terhadap negara itu, seminggu setelah runtuhnya pemerintahan Assad yang didukung Iran dan Rusia. (hanoum/arrahmah.id)