SWEDIA (Arrahmah.com) – Anak-anak pengungsi Suriah menjadi sasaran pemerkosaan, kekerasan dan pemukulan selama perjalanan mereka ke Swedia, Reuters melaporkan sebagaimana dilansir MEMO pada Jum’at (11/9/2015).
Kantor berita itu mengatakan sekitar 700 anak pengungsi tiba setiap minggu tanpa orang tua mereka di Swedia. Reuters melaporkan bahwa banyak di antara mereka yang terluka dalam kecelakaan dan beberapa menderita bekas luka fisik dan psikologis akibat pemukulan atau pemerkosaan oleh orang-orang yang menyelundupkan mereka.
Staf yang bekerja di sebuah pusat transit Malmo yang merawat anak-anak tanpa pendamping mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa anak tiba dengan cedera kepala atau patah tulang.
“Seringkali luka-luka ini didapat ketika mereka jatuh dari truk yang mencoba untuk menyelundupkan mereka. Tapi cedera juga dapat disebabkan oleh penyelundup yang dibayar orang tua mereka untuk membawa mereka ke tempat yang aman di Eropa Utara,” lapor Reuters.
“Beberapa anak, misalnya, menderita gangguan pendengaran setelah mereka ditampar di atas telinga selama perjalanan, termasuk perjalanan menyeberangi laut yang mematikan dan berbahaya menuju Eropa dengan rakit atau perahu, yang kebanyakan tidak layak berlayar.”
Manajer pusat Kristina Rosen mengatakan: “Kami juga telah menerima banyak dari mereka yang datang melalui Libya, termasuk mereka yang menaiki perahu yang sampai terbalik.”
Seorang anak tanpa pendamping melihat saudaranya tenggelam di Laut Mediterania; staf di pusat memperkirakan lebih dari separuh anak-anak itu membutuhkan perawatan psikologis.
“Apa yang paling mencolok pada saat kedatangan mereka adalah bahwa mereka sangat lelah dan sangat lapar. Mereka makan dalam jumlah yang sangat banyak,” kata Rosen.
Hampir 92 persen dari anak-anak tak berpendamping yang mencari suaka itu berusia 13-17 tahun.
(banan/arrahmah.com)