TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sekelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi pada Rabu (10/10/2018) menyerang sebuah sekolah di desa Ourif dekat kota Nablus, Tepi Barat, ungkap seorang pejabat setempat.
“Puluhan pemukim Yahudi dari pemukiman Yitzhar melempari sekolah dengan batu,” tutur Ghassan Daghlas, seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas urusan permukiman, kepada Anadolu Agency.
“Sementara pemukim melempari batu, pasukan ‘Israel’ turut menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan para pelajar,” imbuhnya.
Akibat insiden tersebut setidaknya satu pelajar Palestina terluka setelah terkena peluru karet.
Sekolah-sekolah Palestina telah lama menjadi target kekerasan “Israel”.
Pada Februari lalu, seorang pejabat PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa setidaknya 45 sekolah di Palestina akan dihancurkan oleh “Israel”.
Koordinator OCHA untuk wilayah Palestina, Roberto Valent, menunjukkan bahwa sekolah Palestina di Yerusalem timur dihancurkan oleh tentara “Israel” dengan dalih tidak adanya surat izin pembangunan dari “Israel”, sebuah surat yang mustahil untuk didapatkan.
Pemukiman adalah salah satu isu paling panas dalam upaya untuk memulai kembali perundingan perdamaian “Israel”-Palestina, yang membeku sejak 2014.
Masyarakat internasional menganggap semua pemukiman “Israel” di wilayah Palestina adalah ilegal.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB bulan lalu, Koordinator Khusus untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov memberi penjelasan kepada anggota dewan tentang status terkini konflik “Israel”-Palestina. “Semua aktivitas pemukiman merupakan pelanggaran hukum internasional,” katanya, seperti dilansir AFP.
Sekitar 2.800 unit rumah di wilayah Tepi Barat telah disetujui oleh pemerintah “Israel”, menurut Mladenov.
Sementara itu, 117 rumah warga Palestina dihancurkan atau disita oleh “Israel” di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sehingga mengakibatkan 145 warga Palestina mengungsi. (Rafa/arrahmah.com)