TEHERAN (Arrahmah.id) — Anak-anak muda Iran saat ini sedang gemar memfilmkan diri mereka sendiri yang melepaskan sorban para pendeta Syiah. Aksi iseng itu sebagai bentuk penghinaan terhadap kaum agamawan negara itu.
Dalam satu video, seperti dilansir The Telegraph (28/10/2022), seorang pendeta Syiah yang sedang menunggu di halte bus, sorbannya dilepas begitu saja dari kepalanya oleh seorang pemuda yang lewat.
Dalam video lain, seorang pria berkaus merah mengacungkan jari tengahnya ke wajah seorang pendeta saat ia mencoba berjalan melewati kerumunan yang marah.
Sorban sang pendeta terjatuh ke tanah, dan saat dia membungkuk untuk mengambilnya, seorang pemuda menendangnya sementara yang lain berteriak: “Ulama tersesat!”
Di tengah protes nasional atas kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun menyusul penangkapannya oleh polisi moral di Teheran bulan lalu, para ulama yang menjalankan negara itu sebagai teokrasi garis keras sejak revolusi 1979 telah menjadi penangkal frustrasi publik.
Aksi-aksi kaum muda menjahili pendeta-pendeta Syiah akhir-akhi ini menjadi umum dan menjadi tantangan sendiri bagi anak muda terlebih pasca kasus kematian Mahsa Amini menjadi isus nasional.
Akibatnya, khawatir dipersekusi di depan umum, beberapa pendeta Syiah menghindari mengenakan sorban dan jubah mereka di depan umum, ungkap seorang anggota Majelis Cendekiawan dan Peneliti Seminari Qom dalam sebuah wawancara.
“Banyak pendeta yang ingin pergi keluar untuk melakukan sesuatu atau berbelanja… mencoba untuk tidak mengenakan pakaian pendeta mereka, karena orang-orang memaki atau mengutuk mereka,” kata Mohammad Taghi Fazel Meybodi.
Kondisi ini semakin parah dari hari ke hari. Tidak ada tanda-tanda mereda karena protes anti=pemerintah justru semakin panas dan memakan korban. (hanoum/arrahmah.id)