Armnews – Badan PBB urusan anak-anak, Unicef mengatakan dua juta anak-anak di Iraq menghadapi berbagai ancaman termasuk gizi buruk, kurang pendidikan, penyakit dan kekerasan.
Dalam laporan terbaru, Unicef menyebutkan ratusan anak-anak tewas dalam kekerasan selama tahun 2007, sementara 1.350 lainnya ditahan pihak berwenang.
Sekitar 25.000 anak-anak dan keluarga mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka setiap bulan untuk mencari perlindungan di tempat lain di Iraq.
Namun Unicef mengatakan berkurangnya kekerasan selama beberapa bulan terakhir membuka jendela bagi bantuan internasional yang lebih banyak.
Sebelumnya komandan tertinggi militer Amerika di Iraq, Jendral David Petraeus mengatakan kepada BBC bahwa serangan kekerasan di Iraq turun mencapai titik terendah selama dua setengah tahun terakhir.
Dalam laporan yang berjudul “Little Respite for Iraq’s Children in 2007”, Unicef mengatakan anak-anak Iraq paling menderita akibat kekacauan di negerinya, dan tahun ini keadaan mereka lebih buruk lagi.
Laporan itu menyebutkan rata-rata 25.000 anak-anak setiap bulan mengungsi dari rumah mereka karena keluarga mereka melarikan diri dari kekerasan atau intimidasi.
Sebelum akhir tahun ini 75.000 anak-anak terpaksa tinggal di kamp-kamp pengungsi atau tempat penampungan sementara.
Unicef mengatakan gangguan yang mereka alami menyebabkan kesulitan bagi banyak dari mereka dan menutup akses pendidikan dan layanan kesehatan.
Banyak dari 220.000 anak-anak pengungsi yang berusia sekolah dasar terganggu pendidikannya.
Sumber: Hidayatullah