TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Dua warga Palestina meninggal karena luka-luka yang mereka alami akibat serangan pemukim ilegal Yahudi di sebuah kota di selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Abdulrahman Maher Bani Fadel (30) dan Mohammed Ashraf Bani Jame (21) meninggal pada Senin (15/4/2024), kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan, mengutip para pejabat.
Rekaman yang beredar luas di dunia maya menunjukkan gerombolan pemukim menyerbu lahan pertanian di Aqraba, yang mengakibatkan konfrontasi dengan penduduk setempat.
WAFA mengatakan para pemukim, di bawah perlindungan militer ‘Israel’, menyerang petani Palestina yang merawat lahan pertanian mereka dan menembakkan peluru tajam ke arah mereka, sehingga melukai dua orang.
Yousef Deirieh, seorang sopir ambulans, dilaporkan mengatakan kepada Quds News Network, “Kami menerima telepon tentang beberapa orang yang terluka di timur Aqraba, tenggara Nablus. Kami mendatangi lokasi dan memeriksanya, dua di antaranya tidak menunjukkan tanda-tanda vital.”
Watch | Accompanied by Israeli occupation forces, moments when armed Israeli settler militias attacked Palestinian farmers and shepherds in Khirbet Al-Taweel, east of Aqraba town, southeast of Nablus, in the occupied West Bank.
Israeli settlers shot and killed two Palestinians,… pic.twitter.com/h87g3q1nU2
— Quds News Network (@QudsNen) April 15, 2024
Dia mengatakan pasukan ‘Israel’ mencegah mereka “mengambil kedua syuhada tersebut.”
Para prajurit “menyerang kami dan menghalangi kami untuk membawa mereka. Tubuh mereka masih ditahan oleh mereka.”
Kematian tersebut merupakan yang terbaru akibat serangkaian serangan yang dilakukan pemukim di beberapa kota di Tepi Barat sejak Jumat (12/4).
Tiga warga Palestina lainnya juga syahid dalam serangan yang terjadi beberapa hari terakhir di mana pemukim bersenjata membakar rumah dan kendaraan. Para pemukim juga mencegah ambulans menjangkau korban luka.
Milisi Bersenjata
Pada Senin (15/4), pemukim bersenjata menyerang warga Palestina dan kendaraan mereka di beberapa distrik Tepi Barat, WAFA melaporkan.
Didukung oleh tentara ‘Israel’, para pemukim menyerang warga Palestina dan merusak rumah serta kendaraan di kota Bruqin, sebelah barat kota Salfit, melukai anggota keluarga Yasser Shafiq Abdullah.
Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Salfit, kata WAFA.
Para pemukim, yang berasal dari koloni terdekat Bruchin, memecahkan jendela sebuah rumah dan kendaraan milik Mohammad Shua’aibi, seorang dokter setempat. Mereka juga memecahkan kaca depan dua kendaraan lainnya.
Di Betlehem, pemukim melemparkan batu ke kendaraan Palestina di dekat blok permukiman kolonial Gush Etzion, sehingga melukai para penumpang.
Sementara itu, pemukim bersenjata, di bawah perlindungan militer ‘Israel’, dilaporkan menyerang beberapa rumah di Shi’b al Butum, salah satu dusun yang membentuk Masafer Yatta, di perbukitan Hebron selatan (Al Khalil), dan membakar sebuah kendaraan.
Lebih dari 700.000 pemukim Yahudi tinggal di pos-pos ilegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki dan merupakan pelanggaran hukum internasional, lansir WAFA.
Serangan Nablus
Pasukan pendudukan ‘Israel’ menyerbu kamp Balata, sebelah timur Nablus, pada Selasa dini hari (16/4).
WAFA melaporkan bahwa beberapa kendaraan militer menyerbu sejumlah lingkungan di kamp dan mengerahkan penembak jitu di atap rumah, namun tidak ada laporan penahanan atau penggerebekan terhadap rumah-rumah.
Pasukan ‘Israel’ juga melibas fasad sebuah toko komersial bernama Al-Arayshi Mall, untuk keempat kalinya berturut-turut.
Pihak berwenang ‘Israel’ pada Selasa (16/4) mengeluarkan pemberitahuan pembongkaran untuk tujuh rumah milik warga Palestina di desa Deir Ibzi’, sebelah barat Ramallah, dengan dalih bahwa rumah tersebut dibangun tanpa izin, lansir WAFA.
Kebijakan-kebijakan ini adalah bagian dari praktik sistematis ‘Israel’ yang bertujuan menggusur paksa warga Palestina demi kepentingan perluasan permukiman, tambah laporan itu.
Tha Israeli occupation army invaded Balata refugee camp, Nablus, Jenin and Bethlehem in the West Bank and arrested many Palestinians. The Israeli air force is bombarding heavily Rafah in Gaza Strip where many evicted Palestinians are taking refuge .
— Mustafa Barghouti @Mustafa_Barghouti (@MustafaBarghou1) April 16, 2024
Penangkapan
Dari Senin hingga Selasa (16/4), setidaknya 25 warga Palestina ditahan di Tepi Barat, termasuk seorang anak dan mantan tahanan.
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan penangkapan terjadi di Qalqilya, Hebron, Jenin, serta Betlehem dan Yerusalem, WAFA melaporkan.
Selain itu, pasukan pendudukan terus melakukan penggerebekan dan penyiksaan secara luas, pemukulan kejam, dan ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, selain sabotase dan penghancuran rumah warga secara luas.
Komisi dan PPS menambahkan bahwa jumlah penangkapan sejak 7 Oktober berjumlah lebih dari 8.270 orang, termasuk mereka yang ditangkap dari rumah dan di pos pemeriksaan militer.
Mereka menunjukkan bahwa kampanye penangkapan ini merupakan kebijakan sistematis yang digunakan oleh pasukan ‘Israel’, sebagai bagian dari kebijakan “hukuman kolektif”.
WAFA mencatat, data terkait penangkapan mencakup mereka yang ditahan dan juga mereka yang kemudian dibebaskan. (zarahamala/arrahmah.id)