DHAKA (Arrahmah.com)– Amnesti Internasional telah meminta komunitas global untuk meningkatkan bantuan bagi lebih dari 900.000 pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh, saat mereka menghadapi cuaca monsoon yang parah.
“Lebih dari 200.000 pengungsi Rohingya beresiko terkena longsor dan banjir selama musim hujan saat ini, menurut PBB,” kata Amnesti dalam sebuah pernyataan pada Rabu (20/6/2018) untuk menandai Hari Pengungsi Dunia.
Selama lima minggu terakhir, lebih dari 28.000 orang telah terpengaruh karena 133 kasus tanah longsor yang telah merusak lebih dari 3.000 tempat perlindungan, katanya.
“Pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak dan usang di Cox’s Bazar sangat membutuhkan bantuan internasional,” kata Biraj Patnaik, direktur Amnesti Internasional untuk wilayah Asia Selatan.
“Dunia tidak bisa bertahan sementara Bangladesh dibiarkan memikul tanggung jawab sendirian,” lanjutnya.
Kondisi kamp
Bantuan itu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar Rohingya di kamp, termasuk akses untuk memperoleh tempat tinggal yang layak, kata pernyataan itu.
Hampir semua tempat penampungan saat ini terdiri dari bambu dan terpal tipis, banyak dari mereka tinggal di bukit-bukit lumpur, menurut Amnesti.
Pemerintah Bangladesh telah memberlakukan pembatasan untuk membangun lebih banyak bangunan permanen di kamp-kamp pengungsi, katanya.
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrim, pemukiman ini hanya diperkuat dengan lapisan bambu dan terpal tambahan, menurut pernyataan itu.
Sementara para pekerja kemanusiaan telah melakukan operasi untuk memperbaiki pemukiman yang rusak, namun proyek ini tidak dapat menjangkau semua orang.
Di hampir semua kamp, tidak ada pemukiman yang dibangun semi permanen, membuat mereka rentan terhadap cuaca lebih lanjut, katanya. (Althaf/arrahmah.com)