MOGADISHU (Arrahmah.com) – Terdapat bukti yang meyakinkan bahwa serangan militer AS di Somalia telah membunuh dan menewaskan hampir dua lusin warga sipil, kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan.
Para pejabat Komando AS Afrika membantah tuduhan yang dituangkan dalam laporan Amnesti Internasional dan bersikeras mengklaim bahwa militer telah menyelidiki 18 kasus di mana terdapat laporan kematian warga sipil sejak 2017, dan menemukan bahwa “tidak ada yang dapat dipercaya”, lansir Daily Sabah pada Kamis (21/3/2019).
Tetapi para peneliti Amnesti yang menyelidiki lima serangan udara secara rinci melaporkan setidaknya 14 warga sipil telah terbunuh, menimbulkan kekhawatiran jumlah korban tewas dalam serangan mungkin jauh lebih tinggi.
“Serangan-serangan itu tampaknya telah melanggar hukum kemanusiaan internasional dan beberapa mungkin merupakan kejahatan perang,” ujar Amnesti dalam laporan yang diberi judul “Perang Tersembunyi AS di Somalia”.
Studi tersebut didasarkan pada 150 wawancara termasuk saksi, anggota keluarga dari mereka yang tewas dan pakar keamaan. Laporan dikuatkan oleh citra satelit, foto-foto dari ledakan serta fragmen amunisi yang dikumpulkan dari lokasi kejadian.
Serangan udara AS termasuk serangan rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak, diklaim menargetkan kelompok Asy-Syabaab. Terdapat sekitar 500 hingga 600 pasukan AS di Somalia. Laju serangan udara AS di Somalia telah meningkat selama pemerintahan Trump, dari 47 serangan di tahun 2018, menjadi 28 pada tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.com)