WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amnesti Internasional telah mengecam pelabelan yang dilakukan Washington atas gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang menyebutnya sebagai antisemit.
Amnesti menyebut langkah Washington tersebut sebagai pelanggaran kebebasan berekspresi.
Kelompok hak asasi manusia terkemuka itu menyebut BDS sebagai bentuk advokasi tanpa kekerasan dan kebebasan berekspresi yang harus dilindungi.
“Departemen Luar Negeri menargetkan kelompok-kelompok yang mengadvokasi untuk menggunakan cara-cara damai, seperti boikot, untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia terhadap Palestina sebagai antisemit yang melanggar kebebasan berekspresi,” kata Direktur Eksekutif Sementara Amnesty International USA Bob Goodfellow pada hari Rabu setelah pengumuman oleh Mike Pompeo.
“Ini hanyalah serangan terbaru dari pemerintah AS yang bertekad untuk merusak universalitas hak asasi manusia dan perang global melawan rasisme dan diskriminasi, termasuk antisemitisme,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Pompeo mengumumkan pada Rabu (18/11) bahwa Washington akan mengambil tindakan terhadap kampanye BDS, yang berupaya mengisolasi Israel atas perlakuannya terhadap Palestina.
“Washington akan menganggap kampanye BDS anti-Israel global sebagai anti-Semit,” kata Pompeo.
“Kami akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi organisasi yang terlibat dalam perilaku BDS yang penuh kebencian dan menarik dukungan pemerintah AS untuk kelompok semacam itu,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)